Investor Cermati Jalur Kebijakan The Fed, Bursa Wall Street Tersungkur
Tuesday, November 15, 2022       04:54 WIB

Ipotnews - Indeks utama Wall Street berakhir lebih rendah, Senin, dengan sektor real estat dan  discretionary  memimpin penurunan yang luas, setelah investor mencerna komentar dari pejabat Federal Reserve tentang rencana kenaikan suku bunga dan mencari katalis berikutnya setelah reli besar pekan lalu.
Kejatuhan tersebut berakselerasi menjelang akhir sesi, dengan fokus beralih ke laporan indeks harga produsen, Selasa, dan pasar sangat sensitif terhadap data inflasi.
Indeks berbasis luas S&P ditutup melemah 0,89% atau 35,68 poin menjadi 3.957,25, sementara Nasdaq Composite Index anjlok 1,12% atau 127,11 poin menjadi 11.196,22, sedangkan Dow Jones Industrial Average menyusut 0,63% atau 211,16 poin menjadi 33.536,70, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (14/11) atau Selasa (15/11) pagi WIB.
Vice Chair Fed, Lael Brainard, mengisyaratkan bahwa bank sentral kemungkinan akan segera memperlambat kenaikan suku bunga. Komentarnya agak membantu mengangkat sentimen untuk ekuitas yang terpukul setelah Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, Minggu, mengatakan Fed mungkin mempertimbangkan untuk memperlambat laju kenaikan pada pertemuan berikutnya tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai "pelunakan" dalam komitmennya untuk melawan lonjakan inflasi.
Reli ekuitas besar-besaran pekan lalu dipicu laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan, yang mendorong harapan investor bahwa The Fed dapat menarik kembali pengetatan moneternya yang memporak-porandakan pasar tahun ini.
"Masih ada kepekaan terhadap pernyataan Fed... Ada yang sedikit  hawkish,  ada yang sedikit  dovish,"  kata Eric Kuby, Chief Investment Officer North Star Investment Management Corp.
Pekan lalu, S&P 500 membukukan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Juni, sementara Nasdaq yang padat teknologi mencatat minggu terbaiknya sejak Maret.
Di antara sektor S&P 500, real estat merosot 2,7%,  consumer discretionary  menyusut 1,7% dan keuangan tersungkur 1,5%.
Lebih banyak pejabat Fed akan berbicara pekan ini bersama dengan perilisan sejumlah data, termasuk inflasi, penjualan ritel dan perumahan, serta laporan keuangan dari raksasa ritel.
"Akan ada banyak hal untuk dicerna baik dari segi pernyataan petinggi Fed tetapi juga dari segi data ekonomi yang keluar minggu ini," kata Yung-Yu Ma, Chief Investment Strategist BMO Wealth Management.
Dalam berita korporasi, saham Biogen Inc dan Eli Lilly melesat setelah kegagalan kandidat obat penyakit Alzheimer saingannya asal Swiss, Roche.
Saham Amazon jatuh setelah  The New York Times , Senin, melaporkan perusahaan itu berencana untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawan mulai minggu ini. (ef)

Sumber : Admin