Investor Wait And See Data Tenaga Kerja Amerika, Wall Street Ditutup Variatif
Friday, August 05, 2022       04:51 WIB

Ipotnews - Indeks utama Wall Street berakhir variatif dalam sesi yang membosankan, Kamis, ketika kenaikan saham dengan pertumbuhan tinggi mengimbangi kerugian di saham energi, dengan investor menantikan laporan ketenagakerjaan bulanan Amerika Serikat untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Nasdaq yang sarat teknologi mencapai level tertinggi baru tiga bulan, dipimpin Amazon.com Inc dan Advanced Micro Devices, sementara kerugian dalam saham energi termasuk Exxon Mobil dan Chevron Corp membebani laju S&P 500.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 85,68 poin, atau 0,26%, menjadi 32.726,82, demikian laporan  Reuters  dan  CNBC ,  di New York, Kamis (4/8) atau Jumat (5/8) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 3,23 poin, atau 0,08%, menjadi 4.151,94, sedangkan Nasdaq Composite Index menguat 52,42 poin, atau 0,41%, menjadi 12.720,58.
Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global mendorong harga minyak ke level terendah sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, dan imbal hasil obligasi Amerika tergelincir setelah Bank of England memperingatkan resesi yang panjang.
Laporan keuangan yang solid dan kenaikan mengejutkan dalam aktivitas sektor jasa mengirim indeks utama melesat tajam di sesi sebelumnya.
"Pasar mencari arah setelah pemantulan kuat yang menghilangkan pesimisme mendalam yang telah meresap ke pasar," ujar Yung-Yu Ma, Chief Investment Strategist BMO Wealth Management.
"Banyak tanda yang menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya dan pertanyaannya sekarang adalah seberapa cepat inflasi akan turun atau apakah komponen yang lebih lengket akan membuatnya tetap lebih tinggi daripada yang nyaman bagi The Fed."
Fokus pada sesi Jumat tertuju pada laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat, yang diperkirakan menunjukkan  nonfarm payrolls  meningkat 250.000 pekerjaan bulan lalu, setelah naik 372.000 pekerjaan pada Juni. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap 3,6%.
Selain itu, investor akan mendapatkan tampilan terbaru pada data inflasi dari laporan indeks harga konsumen Juli minggu depan.
"Saya pasti akan mempertimbangkan hari ini sebagai salah satu hari  wait-and-see  saat kita menunggu data terpenting yang keluar minggu ini," kata Art Hogan, Chief Market Strategist B. Riley Financial, merujuk pada laporan ketenagakerjaan Jumat.
Tanda-tanda kekuatan apa pun di pasar tenaga kerja dapat memicu kekhawatiran akan langkah agresif The Fed untuk mengekang inflasi.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, anggota pemungutan suara dalam panel penetapan suku bunga, menegaskan kembali perlunya melihat beberapa bulan inflasi turun menuju target 2% bank sentral sebelum penyusun kebijakan dapat berhenti dari pengetatan kebijakan moneter.
S&P 500 melejit sekitar 14% dari posisi terendah pertengahan Juni, tetapi masih anjlok sekitar 13% untuk tahun ini di tengah kekhawatiran seputar dampak perang Ukraina, inflasi yang melonjak, gejolak Covid-19 di China dan kenaikan suku bunga yang agresif.
Di antara pergerakan saham individu, crypto exchange Coinbase Global Inc melambung 10% setelah mengumumkan kerja sama dengan BlackRock untuk memberikan klien institusionalnya akses ke perdagangan crypto dan custody services.
Perusahaan asuransi kesehatan, Cigna Corp, melesar 3,1% setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya.
Produsen obat Eli Lilly and Co tergelincir 2,6% karena memangkas prospek laba tahunan untuk kedua kalinya.
Meta Platforms, induk usaha Facebook, ditutup menguat 1,0% setelah mengatakan akan melakukan penawaran obligasi pertama kalinya. (ef)

Sumber : Admin