Investor Tunggu Keputusan The Fed, Rupiah Ditutup Flat
Monday, January 24, 2022       16:31 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah terhadap dolar AS berakhir flat dalam penutupan sore di awal pekan ini. Investor cenderung bersikap menunggu keputusan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve (The Fed).
Mengutip data Bloomberg, Senin (24/1) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.335 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan posisi sama persis alias flat apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Jumat sore kemarin (21/1) di level Rp14.335 per dolar AS.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi kurs rupiah flat karena investor bersikap menunggu keputusan kebijakan moneter terbaru The Fed. "Sementara kekhawatiran atas inflasi dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur meningkatkan daya tarik terhadap safe-haven logam kuning (emas)," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin sore.
The Fed akan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu (26/1). Secara umum The Fed diperkirakan akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan untuk mengekang inflasi AS yang terus tinggi. "Ancaman inflasi sekarang dipandang sebagai ancaman terbesar bagi ekonomi AS pada tahun 2022 menurut jajak pendapat Reuters," jelas Ibrahim.
Selain itu, ketegangan antara AS dan Rusia atas Ukraina berlanjut, dengan AS pada Minggu memerintahkan kepergian anggota keluarga staf yang memenuhi syarat dari kedutaan besarnya di Ukraina. Ia juga mendesak semua warganya untuk meninggalkan negara itu karena risiko konflik bersenjata meningkat.
Dari dalam negeri, kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diprediksi semakin membaik dan menjadi momentum pemulihan ekonomi nasional. Ini menjadi sentimen positif yang menahan efek sentimen negatif dari faktor eksternal. Inilah yang membuat kurs rupiah berakhir flat hari ini.
"Tetapi adanya kenaikan kasus COVID-19 akibat varian Omicron di Indonesia akan membuat pemerintah ebih meningkatkan kewaspadaan. Kenaikan kasus COVID-19 di awal tahun turut mengancam kegiatan ekonomi pada tahun 2022. Kalau memang Omicron terus menyebar dan menggana, maka akan berpengaruh terhadap kinerja ekonomi di seluruh dunia dan akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia," tutup Ibrahim. (Adhitya)

Sumber : admin