Investor "Wait and See" Keputusan ECB, Euro Relatif Stabil
Thursday, September 12, 2019       16:00 WIB

Ipotnews - Euro melayang di dekat USD1,10, Kamis, karena para  trader  menantikan stimulus baru yang akan diumumkan Bank Sentral Eropa (ECB), sementara yuan dan dolar Australia menguat didukung oleh tanda-tanda mencairnya perang dagang AS-China.
Setelah Agustus yang sulit di mana kekhawatiran tentang resesi global memicu pergeseran ke aset yang lebih aman ( safe-haven ), investor kembali bergairah bulan ini, didorong oleh China dan Amerika Serikat yang membuat langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan perdagangan, dan meredanya kekhawatiran Brexit tanpa kesepakatan.
Rabu, China mengecualikan beberapa barang AS dari tarif pembalasannya, sementara Presiden Donald Trump mengatakan dalam  tweet  dia akan menunda kenaikan tarif selama dua pekan, demikian laporan  Reuters , di London, Kamis (12/9).
Sejumlah mata uang Asia yang digerakkan oleh ekspor, mulai dari Taiwan hingga Australia menguat karena  mood  yang positif setelah dua ekonomi terbesar dunia saling memberikan konsesi dalam perselisihan tarif yang memanas.
Yen Jepang, mata uang  safe-haven  untuk investor yang ketar-ketir, jatuh ke level terendah enam pekan terhadap dolar. Yen melampaui batas 108, dan terakhir di posisi 107,98 yen per dolar, turun 0,1% pada hari itu dan meninggalkan tingkat tertinggi tujuh bulan 104,46 yang dicapai bulan lalu.
Aussie mencapai level tertinggi enam pekan dan yuan di pasar  offshore  naik 0,5% ke posisi tertinggi tiga minggu, yakni 7,0737 terhadap dolar.
Perhatian pasar kini beralih ke ECB, yang pertama dari serangkaian agenda bank sentral utama, dengan pertemuan Federal Reserve dan Bank Sentral Jepang bakal digelar pekan depan.
Investor hampir secara universal memperkirakan penurunan suku bunga pada pertemuan ECB, Kamis, karena penyusun kebijakan berupaya mendongkrak perekonomian di kawasan tersebut yang mengalami tekanan.
Ketidakpastian yang sebenarnya adalah apakah pembuat kebijakan akan memulai kembali program pelonggaran kuantitatif ( quantitative easing ) setelah sejumlah anggota  governing council  ECB dalam beberapa pekan terakhir menyatakan keraguan tentang perlunya meluncurkan kembali program pembelian aset.
Analis SEB, Jussi Hiljanen, memperkirakan ECB akan memangkas  deposit rate  sebesar 10 basis poin, memperpanjang panduan tingkat suku bunga hingga enam bulan dan mengumumkan dimulainya kembali program pelonggaran kuantitatif dengan pembelian bulanan lebih rendah dari perkiraan pasar.
Mata uang tunggal euro anjlok 3,5% sejak Juni dan relatif stabil di posisi USD1,1017 pada awal perdagangan Eropa.
Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, sedikit lebih rendah menjadi 98,599.
Sterling sedikit berubah. Pound meroket ke level tertinggi enam pekan, Senin, membalikkan kerugian minggu lalu karena investor menyambut langkah parlemen Inggris untuk memblokir Brexit tanpa kesepakatan pada 31 Oktober. (ef)

Sumber : Admin