Jelang Rilis Data Klaim Pengangguran Amerika, Kilau Emas Memudar
Thursday, March 26, 2020       13:42 WIB

Ipotnews - Harga emas merosot, Kamis siang, karena ekspektasi melonjaknya klaim pengangguran di AS akibat wabah virus korona melampaui paket stimulus besar-besaran Amerika dan bertahannya perburuan uang tunai di kalangan investor.
Harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi USD1.600,22 per ounce pada pukul 12.08 WIB, setelah jatuh 1% di awal sesi, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (26/3).
"Tidak ada cerita pertumbuhan yang positif di sini sampai bisnis dibuka kembali, dan itu mungkin akan melihat semua aset ini--yang mendapatkan keuntungan dari pengumuman stimulus Federal Reserve (baru-baru ini), termasuk emas--kembali turun," kata analis DailyFx, Ilya Spivak.
"Apa yang kita lihat adalah periode konsolidasi emas dan kita melihat ini di berbagai aset."
Rabu, Senat AS sangat mendukung RUU stimulus senilai USD2 triliun yang bertujuan membantu pekerja dan industri yang dirugikan oleh epidemi virus korona, serta memberikan miliaran dolar untuk membeli peralatan medis yang sangat dibutuhkan.
Pasar saham Asia menguat, tetapi kenaikannya tertahan karena investor terpecah antara paket bantuan yang diloloskan Senat, dan kekhawatiran apakah itu mencukupi untuk menghadapi badai yang akan datang.
Sebelumnya, Senin, The Fed mengumumkan akan membeli obligasi dalam jumlah yang tidak terbatas dan memberikan pinjaman langsung kepada perusahaan, ini merupakan yang teranyar dalam serangkaian langkah kebijakan yang diumumkan dalam 10 hari terakhir untuk menenangkan pasar dan mendukung perekonomian.
Sementara itu, pelaku pasar emas, juga terus mencermati kekhawatiran tentang krisis pasokan yang menekan pasar, menyusul perbedaan tajam harga di London dan New York ketika virus korona membuat pesawat dikandangkan dan menutup pengilangan logam mulia.
Operator  exchange  AS, CME Group, Selasa, mengumumkan kontrak berjangka emas baru untuk memerangi volatilitas harga yang disebabkan penutupan jalur pasokan emas, tetapi para pedagang dan bankir mengatakan itu tidak akan segera menenangkan pasar.
Langkah yang diambil oleh CME untuk mengurangi tekanan di pasar fisik juga menambah penurunan harga emas, kata analis Phillip Futures dalam sebuah catatan.
Emas berjangka Amerika Serikat tercatat turun 0,7% menjadi USD1.622,60 per ounce, berbalik dari kenaikan tajam USD1.699,30 per ounce di sesi sebelumnya, tetapi masih diperdagangkan di atas kontrak spot metal London.
SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya melonjak 1,4% menjadi 949,15 ton, Rabu.
Di antara logam mulia lainnya, palladium anjlok 1,2% menjadi USD2.288,17 per ounce, setelah melonjak sekitar 20% pada sesi sebelumnya, ketika mencatatkan kenaikan harian terbaik sejak 1997, menyusul  lockdown  di produsen terbesar Afrika Selatan memperburuk masalah pasokan.
Platinum tergelincir 1,5% menjadi USD726,77 per ounce, sedangkan perak menyusut 1% menjadi USD14,29 per ounce. (ef)

Sumber : Admin