Kilas Emiten: GMFI, PTRO, ADHI, dan MARK
Tuesday, April 23, 2019       09:03 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak menjadi perhatian untuk memperkaya referensi dagang hari ini, Selasa (23/4):
1. PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk () mencatatkan penurunan laba selama periode kuartal I/2019 kendati mencatatkan pertumbuhan pada pendapatan. Berdasarkan laporan keuangannya, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan pada kuartal I/2019 sebesar US$3,01 juta atau terkoreksi 58,99% pada tahun sebelumnya US$7,35 juta. Adapun pendapatan yang dibukukan pada kuartal I/2019 senilai US$120,17 juta atau tumbuh tipis 3,66% dari tahun sebelumnya US$115,92 juta. Sementara itu, beban pendapatan perseroan meningkat 9,01% menjadi US$111,88 juta dari tahun sebelumnya US$102,63 juta. Dengan demikian, mengantongi laba kotor senilai US$8,28 juta, terkoreksi 37,65% dari tahun sebelumnya yang tercatat US$13,29 juta.
2. PT Petrosea Tbk () membagikan dividen final tunai senilai US$8,72 juta atau 38% dari laba bersih US$22,96 juta pada 2018. Seperti diketahui, perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan usaha 48,57% secara tahunan dari US$313,48 juta pada 2017 menjadi US$465,74 juta pada 2018 sehingga laba bersih yang dibukukan tahun lalu senilai US$23,17 juta atau tumbuh 94,87% dibandingkan dengan US$11,89 juta pada 2017. Adapun, kontribusi dari lini bisnis kontrak pertambangan meningkat 54,45% dari US$171,27 pada 2017 juta menjadi US$264,52 juta pada 2018. Pencapaian itu sejalan dengan meningkatkan volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 44,31% menjadi 121,19 juta Bcm dan volume produksi batu bara sebesar 39,74% menjadi 34,60 juta ton. Di sisi lain, lini bisnis rekayasa dan konstruksi mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 85,48% dari US$70,24 juta pada 2017 menjadi US$130,28 juta pada 2018.
3. PT Adhi Karya Tbk () mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 3 triliun di luar pajak hingga bulan Maret 2019. Realisasi perolehan kontrak baru di bulan Maret 2019 didominasi oleh RDMP Office & Lab Pertamina yang berkontribusi sebesar Rp 608 miliar. Sedangkan segmen Gedung Apartemen di wilayah Cikunir mencatat kontribusi Rp 312 miliar dan pembangunan sulfur jetty & pekerjaan dredging TUKS Migas sebesar Rp 227,2 miliar.
Adapun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Maret 2019, meliputi lini bisnis konstruksi & energi sebesar 90,2%, properti sebesar 9,4% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Terkait dengan tipe pekerjaan yang dilakukan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 64,3%, jalan dan jembatan sebesar 1,8%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 33,9%. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari BUMN sebesar 95,4%, sementara swasta atau lainnya sebesar 4,6%.
4. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk () mencatatkan produksi hingga kuartal I 2019 sudah mencapai 1,76 juta unit. Adapun target produksi tahun ini dapat meningkat 15% year on year (yoy) dari pencapaian tahun lalu sebesar 6,4 juta unit. Pencapaian ini sudah setara dengan 23,91% dari target yang ditetapkan. Sementara itu permintaan sarung tangan karet global tumbuh konsisten dalam 15 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan permintaan tahunan antara 8% sampai 10%. Dengan demikian, potensi untuk meningkatkan penjualan dan produksi semakin besar sehingga mendorong produsen sarung tangan untuk meningkatkan permintaan akan cetakan sarung tangan. Sebagai informasi saja, di tahun 2018 penjualan tumbuh sebesar 35,7% menjadi Rp 325,47 miliar dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp 239,79 miliar. Pasar ekspor mencapai Rp 303,33 miliar atau sebesar 93,20% dari total penjualan.

Sumber : admin