KIlas Emiten: GOOD, MEDC, POLY, dan GIAA
Tuesday, April 09, 2019       09:00 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian untuk menambah referensi perdagangan hari ini, Selasa (9/4):
1. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk () meraih pendapatan sebesar Rp8,05 triliun pada 2018. Nilai itu meningkat 7,59% year on year (yoy) dibandingkan pendapatan 2017 sebesar Rp7,48 triliun. Dalam laporan tahunan 2018, kinerja penjualan neto sebesar Rp8,05 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai RP7,48 triliun. Beban pokok penjualan juga meningkat menuju Rp5,39 triliun dari sebelumnya Rp5,06 triliun. Namun, laba bruto perusahaan masih naik pada 2018 menjadi Rp2,55 triliun dari 2017 sebesar Rp2,42 triliun. Sementara itu, laba bersih sebelum efek penyesuaian laba marging entity Rp425,48 miliar. Nilai itu meningkat 19,01% yoy dari sebelumnya Rp357,51 miliar.
2. PT Medco Energi Internasional Tbk () mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari operasi yang dilanjutkan mencapai 34,60% year on year (yoy) menjadi US$ 1,21 miliar pada 2018 dari tahun sebelumnya sebesar US$ 905,11 juta. Kendati mengalami peningkatan dari sisi pendapatan, namun harus merugi hingga US$ 51,30 juta. Kerugian ini disebabkan adanya pos-pos yang menjadi pemberat laba bersih seperti hilangnya keuntungan pembelian diskon yang pada tahun 2017 tercatat sebesar US$ 43,06 juta dan pembalikan penurunan nilai aset yang tahun ini harus negatif US$ 2,16 juta. Kemudian dari sisi pos operasi yang dihentikan menyumbangkan rugi hingga US$ 30,72 juta, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$ 23,60 juta. Akibat kerugian tersebut, ekuitas perusahaan susut menjadi US$ 1,38 miliar dari tahun sebelumnya sebesar US$ 1,40 miliar. Dari sisi liabilitas, tercatat naik menjadi US$ 3,86 miliar dari tahun sebelumnya US$ 3,75 miliar. Lialibilitas jangka panjang masih mendominasi dengan nilai US$ 2,76 miliar.
3. PT Asia Pacific Fibers Tbk () mengincar kontribusi ekspor dapat meningkat menjadi 30%-35% pada 2019, untuk melanjutkan kinerja positif sepanjang tahun ini. Manajemen juga mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan sebesar 19,82% sepanjang tahun lalu melampaui target pertumbuhan yang dipasang perseroan sebesar 10%. Perseroan juga mampu mencatatkan laba bersih sebesar US$12,83 juta pada tahun lalu, setelah mencatatkan rugi sebesar US$4,41 juta pada 2017. Lebih lanjut, optismistis dapat melanjutkan kinerja positif pada tahun ini. Perseroan mengincar penjualan sebesar US$506 juta. Target tersebut tumbuh 6,48% dibandingkan dengan realisasi penjualan 2018. Pada tahun ini, perseroan juga akan memacu penjualan ekspor sehingga kontribusi ekspor dapat meningkat menjadi 30%-35% pada 2019. Adapun, fokus penjualan ekspor pada tahun ini adalah Amerika dan Eropa.
4. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk () berpotensi meraih tambahan pendapatan senilai US$172,94 juta atau Rp2,42 triliun (kurs US$1 = Rp14.000) dari rencana transaksi antara PT Citilink Indonesia dan PT Mahata Aero Teknologi (MAT). Transaksi tersebut merupakan kerja sama penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan (in-flight connectivity) antara Citilink dengan MAT. Dengan market share Garuda Group yang mencapai 51% dan jumlah pelanggan 30 juta orang per tahun, maka perusahaan merupakan market place potensial untuk sarana media iklan. Dampak transaksi terhadap keuangan perseroan ialah adanya biaya kompensasi sebesar US$92,04 juta dari pemasangan layanan konektivitas, dan US$80 juta dari in-flight entertainment. Perseroan juga menghemat US$10 juta per tahun biasa in-flight entertainment yang meliputi biaya pembelian musik, film, lisensi, dan biaya integrasi.

Sumber : admin