KIlas Emiten: PTBA, WSBP, WIKA, dan DOID
Thursday, November 22, 2018       09:04 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak menjadi pertimbangan sebelum memulai transaksi pagi ini, Kamis (22/11):
1. PT Bukit Asam Tbk () merespon gejolak harga batubara dengan mulai meningkatkan produksi batubara berkalori tinggi yang memiliki harga jual jauh lebih stabil dibandingkan dengan batubara kalori rendah. Perseroan mengatakan, batubara berkalori tinggi dari sisi harga cukup tinggi. Dan, harga batubara kalori tinggi mengikuti indeks Newscastle yang kecenderungan harganya jauh lebih stabil. Manajemen menambahkan, tahun ini ditargetkan produksi batubara kalori tinggi mencapai 1 juta ton. Sedangkan untuk tahun 2019 produksi batubara kalori tinggi akan mencapai 4 juta ton sampai 5 juta ton dari total produksi batubara sebesar 28 juta ton. Untuk batubara kalori tinggi 100% akan ekspor. Karena memang market domestik untuk batubara jenis ini belum ada.
2. PT Waskita Beton Precast Tbk () menargetkan bisa meraih kontrak baru sebesar 58% menjadi Rp 10,4 triliun dari target nilai kontrak baru tahun ini yang hanya sebesar Rp 6,6 triliun. Perseroan mengatakan, sasaran kontrak baru pada tahun depan mayoritas berasal dari proyek BUMN . Strategi yang akan dilakukan oleh untuk menggenjot kinerja, dalam situasi politik di tahun depan adalah dengan dengan terus mengembangkan produk baru dan memperluas pasar eksternal. Sementara itu untuk tahun depan capex yang disiapkan oleh adalah sebesar Rp 900 milar. akan menggunakan capex untuk ekspansi dengan penambahan kapasitas produksi, akuisisi supply chain dan Infrastruktur IT. optimistis pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 7,5 triliun dengan laba bersih Rp 1,15 triliun.
3. PT Wijaya Karya Tbk () memastikan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan. Hal ini sekaligus menampik isu arahan pemerintah yang meminta pemgerjaan proyek kereta cepat dan light rail transit (LRT) ditunda hingga lebaran tahun depan. Saat ini, proses pembebasan lahan kereta cepat sepanjang 142,3 kilometer (km) sudah mencapai 80% dari total kebutuhan lahan atau sepanjang 113 km. Sisanya akan dikejar rampung pada akhir tahun ini. PT Kereta Cepat Indonesia China ( KCIC ) selaku pemilik proyek kereta cepat telah mendapatkan pencairan pinjaman sebesar US$ 810,4 juta yang diperoleh pada April, Agustus, dan Oktober 2018 dari China Development Bank (CDB). Pada Desember mendatang, KCIC akan mendapatkan pencairan pinjaman yang keempat sekitar US$ 365 juta lagi. Pinjaman yang sudah diterima tersebut digunakan membayar kontraktor, konsultan, pembebasan lahan, dan lain-lain.
4. PT Delta Dunia Makmur Tbk () per Oktober 2018 mencatatkan pertumbuhan volume pengupasan lapisan penutup sebesar 13,15% year-on-year (yoy) menjadi 323,6 juta bank cubic meter (bcm). Perseroan menyampaikan, pada Oktober 2018 perusahaan merealisasikan overburden removal (OB) sejumlah 39,5 juta bcm, naik dari Oktober 2017 sebesar 29,3 juta bcm. Sepanjang 10 bulan pertama 2018, volume OB naik 13,15% yoy menjadi 323,6 juta bcm dari sebelumnya 286 juta bcm. Sampai akhir 2018, perseroan menargetkan volume OB mencapai 375 juta--425 juta bcm, naik dari tahun sebelumnya 340,2 juta bcm. Dengan demikian, dalam periode Januari--Oktober 2018 perusahaan sudah merealisasikan 76,14%-86,29% dari target setahun penuh. Dari sisi produksi, perusahaan merealisasikan 4,6 juta ton pada Oktober 2018. Dalam 10 bulan pertama 2018, volume produksi mencapai 34,9 juta ton, naik 2,95% yoy dari sebelumnya 33,9 juta ton.

Sumber : admin