KIlas Emiten: PTPP, GIAA, SOCI, WSKT, dan HRUM
Monday, November 05, 2018       08:45 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan sebelum memulai transaksi di awal pekan ini, Senin (5/11):
1. PT Pembangunan Perumahan Tbk () masih optimistis mengantongi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit pada 2018. Optimisme itu sejalan dengan pembayaran sejumlah proyek besar yang akan masuk akhir tahun ini. Perseroan mengungkapkan tergerusnya laba bersih perseroan secara tahunan akibat beberapa faktor. Salah satu penyebabnya yakni kenaikan beban usaha dan beban bunga atau pendanaan. Manajemen menambahkan bahwa sebagian besar beban pendanaan atau bunga per 30 September 2018 berasal dari anak usaha. Salah satu anak usaha, PT PP Properti Tbk. misalnya, tengah banyak menambah aset baru. Selain itu, ekspansi tengah dilakukan oleh PT PP Presisi Tbk. Entitas anak tersebut tengah banyak melakukan sewa peralatan untuk mengembangkan usaha.
2. PT Garuda Indonesia Tbk () membukukan kerugian bersih sebesar US$ 114,08 juta pada periode Januari-September 2018. Kerugian tersebut turun sebesar 48,62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 222,04 juta. Penurunan kerugian ini terutama berasal dari pertumbuhan yang mencapai 3,43% menjadi US$ 3,21 miliar. Sementara itu, dari total pendapatan, penerbangan berjadwal masih memberikan kontribusi terbesar terhadap yakni US$ 2,56 miliar. Penerbangan tidak berjadwal menyumbang sekitar US$ 254,75 juta. Garuda Indonesia memperoleh pendapatan dari pendapatan lainnya sebesar US$ 397,96 juta. Beban operasional penerbangan meningkat 8,6% menjadi US$ 2,02 miliar dari sebelumnya US$ 1,86 miliar. Total beban usaha meningkat 3,6% hingga akhir September US$ menjadi 3,35 milliar.
3. PT Soechi Lines Tbk () mencatat penurunan pendapatan 5,83% menjadi US$ 94,98 juta. Sebesar 89,77% dari pendapatan sebelum eliminasi berasal dari bisnis pelayaran. Sisanya merupakan pendapatan dari bisnis galangan kapal. Sejalan dengan pendapatan, laba bersih Soechi Lines pun turun. Hingga akhir September, Soechi meraup laba bersih US$ 6,81 juta, turun 58,50% ketimbang laba pada September tahun lalu sebesar US$ 16,41 juta. Beberapa beban Soechi Lines yang naik tinggi adalah beban keuangan yang naik 68,85% menjadi US$ 14,69 juta dan kerugian kurs bersih US$ 977.809 yang membesar hampir 15 kali lipat dari sebelumnya US$ 66.673. Per akhir September, mencatatkan pertumbuhan aset 11,44% menjadi US$ 653,73 juta dari posisi akhir Desember 2018 yang sebesar US$ 586,64 juta. Sedangkan total liabilitas meningkat 22,51% menjadi US$ 332,29 juta.
4. PT Waskita Karya Tbk () membukukan pendapatan Rp 36,23 triliun, tumbuh 27% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan pendapatan ini salah satunya ditopang oleh keuntungan dari selisih kurs mata uang asing yang sebesar Rp 20,51 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu membukukan rugi kurs sebesar Rp 512,83 juta. Selain itu, kenaikan pendapatan ini juga disumbang oleh pos pendapatan keuangan yang naik 232% menjadi Rp 1,08 triliun. Sebelumnya pada kuartal III-2017 pendapatan keuangan Rp 327,01 miliar. Sejalan dengan kenaikan pendapatan ini, laba bersih pada kuartal III-2018 tercatat sebesar Rp 3,72 triliun, naik 43,62% dari periode yang sama tahun lalu.
5. PT Harum Energy Tbk () sepanjang kuartal III 2018 memperoleh pendapatan sebesar US$ 232,96 juta. Nilai ini turun tipis 2,33% dari periode yang sama tahun lalu US$ 238,52 juta. Beban pokok pendapatan perusahaan per September 2018 sebesar US$ 158,50 sehingga laba bruto perusahaan sebesar US$ 74,46 juta turun 6,05% pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 79,26 juta. Selain itu, beban penjualan juga meningkat 8,54% menjadi US$ 15,12 juta dari sebelumnya sebesar US$ 13,93 juta. Begitu juga untuk beban umum dan administrasi meningkat 25,21% menjadi US$ 22,73 juta pada kuartal III 2018, pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya sebesar US$ 13,72 juta. Alhasil laba bersih pada kuartal III 2018 turun 30,34% menjadi US$ 22,73 juta ketimbang periode tahun sebelumnya sebesar US$ 32,63 juta. Tahun ini perusahaan juga membidik produksi batubara sebesar 4,5 juta ton.

Sumber : admin