KIlas Emiten: WSKT, UNTR, MYOH, dan MBSS
Friday, September 28, 2018       08:56 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak jadi perhatian sebelum memulai transaksi pagi ini, Jumat (28/9):
1. PT Waskita Karya Tbk () Defisit arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan diproyeksikan akan menyusut dari posisi Rp3,03 triliun pada semester I/2018 sejalan dengan masuknya pembayaran pekerjaan light rail transit Sumatra Selatan tahap keempat. Perseroan memproyeksikan total pembayaran yang akan masuk dari proyek-proyek turn key mencapai Rp20 triliun sampai dengan akhir 2018. Saat ini, jumlah yang telah cair mencapai Rp4,5 triliun. Dengan masuknya dana tersebut, perseroan memproyeksikan arus kas dari aktivitas operasi perseroan bakal membaik pada 2018. Artinya, defisit yang dikantongi akan tergerus dari posisi Rp3,03 triliun per 30 Juni 2018. Selain Rp20 triliun dari pembayaran sejumlah proyek, manajemen menuturkan pihaknya masih menunggu pembayaran sekitar Rp6 triliun dari Lembaga Manajemen Aset Negara ( LMAN ).
2. PT United Tractors Tbk () melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara ( PAMA ) menargetkan volume produksi batu bara sebesar 119 juta ton, dan pengupasan lapisan penutup sejumlah 900 juta bank cubic meter (BCM). Dalam 8 bulan pertama 2018, produksi batu bara PAMA naik 8,98% year on year (yoy) menjadi 78,9 juta ton dari sebelumnya 72,4 juta ton. Volume pengupasan lapisan penutup pada Januari--Agustus 2018 pun tumbuh 22,17% yoy menuju 623,8 juta bank cubic meter (BCM) dari sebelumnya 510,6 juta BCM. Pada Agustus 2018, volume produksi batu bara mencapai 10,8 juta ton, sedangkan pengupasan lapisan penutup 89,9 juta BCM. Volume overburden (OB) removal bulanan itu mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sampai akhir tahun ini, sambung Ari, PAMA menargetkan volume produksi batu bara sebesar 119 juta ton, dan OB sejumlah 900 juta BCM. Target itu meningkat dari 2017 dimana volume OB mencapai 800,8 juta BCM dan produksi 112,7 juta ton.
3. PT Samindo Resources Tbk () melakukan pengupasan lapisan penutup sejumlah 34,7 juta bank cubic meter (BCM) pada Januari--Agustus 2018. Volume itu mencakup 63,78% dari target setahun penuh sejumlah 54,4 juta BCM. Manajemen menyampaikan, pada 8 bulan pertama 2018, perusahaan melakukan produksi batu bara sejumlah 5,9 juta ton, turun 11,8% yoy. Namun, volume pengupasan lapisan penutup mencapai 34,7 juta bcm, meningkat 14,3%. Pada Juni 2018, perseroan menambah peralatan 10 dump truck dan 1 excavator. juga melakukan perawatan jalan tambang secara intensif. Pada semester II/2018, perusahaan meyakini kinerja operasional akan lebih baik seiring dengan membaiknya cuaca dan penambahan sejumlah alat berat baru. Sampai akhir 2018, menargetkan volume pengupasan lapisan penutup 54,4 juta bcm dan produksi 10,7 juta ton.
4. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk () menyampaikan telah menggunakan belanja modal perseroan sebesar US$11,6 juta pada paruh pertama tahun ini. Nilai capital expenditure tersebut mencapai 42,7% dari total capex sepanjang tahun ini yang dianggarkan perseroan yaitu sebesar US$27,2 juta. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, belanja capex semester I/2018 meningkat 169,8% dibandingkan dengan semester I/2017 yang sebesar US$4,3 juta.
Sumber pendanaan belanja modal perseroan adalah dari pinjaman eksternal dalam skema kredit investasi dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. sebesar US$15 juta, sedangkan sisanya berasal dari kas internal perseroa. Perseroan menyampaikan perseroan menggunakan belanja modal tersebut untuk investasi pada docking dan penambahan aset baru. Perseroan menambah sejumlah kapal untuk memenuhi permintaan.

Sumber : admin