Kabar Baik Lagi! BRIS Siap Jadi Bank BUKU 4 di Tahun Depan
Tuesday, January 19, 2021       14:22 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PTBank Syariah Indonesia Tbk (), bank hasil penggabungan PT Bank yariahTbk, PT Bank Mandiri Syariah (BSM), dan PTBNI Syariah ( BNIS ), membidik modal inti bisa mencapai di atas Rp 30 triliun atau menjadi bank umum kelompok usaha ( BUKU ) 4 setidaknya pada 2022.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Indonesia,Hery Gunardi,mengatakan kenaikan modal inti itu bisa dicapaitak lama setelah merger rampung.
Hery ditetapkan sebagai Dirut Bank Syariah Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Desember 2020.
"Dari sisi permodalan, adaruang untuk lebih optimal. Bergabungnyatiga bank ini nantinya modal itu akan mencapai Rp 20,4 triliun [Buku 3] cukup besar. Kalauketentuan OJKitu Rp 30 triliun modal bank BUKU 4, dengan nanti  rights issue ada harapan jadi bank BUKU 4 itu bukan keniscayaan, diharapkan di awal 2022 kami perkirakan cita-cita itu bisa dicapai," katanya dalam WebinarKeuangan Syariah 2021, Selasa (19/1/2021).
Hery juga menambahkan pihaknya saat ini masih menunggu izin penggabungan usaha dari Otoritas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ditargetkan bisa keluar minggu ini.
Sebelumnya merger tiga bank BUMN syariah menjadi Bank Syariah Indonesia dijadwalkan rampung pada awal Februari mendatang.
"Pak Erick [Menteri BUMN Erick Thohir] ingin mematok ambisi untuk Indonesia, bank hasil merger bisamasuk ke jajaran 10 besar bank syariah di duniadihitung market cap, aset bisa Rp 239-240 triliun, jumlah nasabah 14 juta, karyawan nantinya 20.000, jumlah cabang outlet nanti 1.200," jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian BUMN , menargetkan pembiayaan bisa mencapaiRp 272 triliun atau sepadan dengan US$ 19,43 miliar (kurs Rp 14. 000/US$) pada 2025 dan pendanaan pada masa itu mencapai Rp 336 triliun atau setara US$ 24 miliar.
Bank Syariah terbesar di Indonesia ini dinilai bakalberdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global bersandarkan kapitalisasi pasar.
Kementerian BUMN menyebut, gabungan bank syariah BUMN ini akan memiliki kemampuan untuk merambah perusahaan tinggi yang didukung oleh produk syariah baru yang mampu bersaing dengan global dan menjanjikan bisnis anyar.
"Neraca dan kemampuan keuangan yang baik, dengan tumpuan Rp 272 triliun pembiayaan pada 2025 dan pendanaan Rp 336 triliun pada 2025, " tulis dokumen tersebut, dikutip Minggu (20/12/2020).
Berdasarkan data tersebut, memperhitungkan laporan keuangan Juni 2020, gabungan tiga bank syariah BUMN ini akan menghasilkan total aktiva mencapai Rp 214,65 triliun, terdiri dari aset BSM Rp 114,40 triliun, BNI Syariah Rp 50,76 triliun, & Rp 49,58 triliun.
(tas/tas)

Sumber : cnbcindonesia.com