Kecil Peluang Holding BUMN Karya Terbentuk, Ini Pengakuan Menteri Basuki...
Thursday, November 21, 2019       15:25 WIB

Ipotnews - Menyusul pernyataan dari Kementerian BUMN bahwa kecil peluang terbentuknya Holding BUMN Karya, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengaku jika dirinya yang meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menunda pembentukan holding tersebut.
Menurut Basuki, dari sekian menteri yang harus memberi paraf persetujuan terbentuknya Holding BUMN Karya, hanya dirinya yang belum melakukan. "Pembentukan holding itu harus disetujui oleh semua menteri. Ada beberapa menteri yang paraf, hanya saja saya belum (paraf), karena waktu habis debat Pemilu Presiden, saat itu saya menghadap Presiden Joko Widodo untuk memohon izin agar pembentukan holding BUMN diundur sebentar sampai saya lakukan tender bendungan terlebih dulu," ujar Basuki di Jakarta.
Ia lalu mempertanyakan tujuan pembentukan Holding BUMN Karya. "Apa dulu tujuannya? Tujuan pembentukan holding itu apa?" katanya.
Jika tujuan pembentukan holding adalah membentuk BUMN karya yang besar dan kuat, menurut Basuki, BUMN karya seperti PT PP () dan Waskita (), sudah menjadi BUMN besar sedari dulu.
"Jadi tujuan pembentukan holding itu apa? Bukan berarti saya tidak setuju," ujar Menteri Basuki, diberitakan Antara.
Ketika ditanyakan apakah Holding BUMN Karya tersebut akan dilanjutkan, dibatalkan, atau dikaji ulang, Menteri PUPR mengaku menyerahkan hal itu kepada Menteri BUMN Erick Thohir. "Saya tidak tahu, kalau kelanjutan Holding BUMN Karya itu kebijakannya ada di Kementerian BUMN ," tandasnya.
Sebelumnya Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan peluang holding BUMN karya atau konstruksi untuk terbentuk sangat kecil, terkait sejumlah pertimbangan yang ia tidak sebutkan.
Di era Menteri BUMN Rini Soemarno, sejumlah holding BUMN sudah terbentuk, sedangkan untuk Holding BUMN Karya belum terlaksana.
Menurut skema yang disiapkan, dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai holding, lima BUMN karya akan bergabung yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (), PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).

Sumber : admin