Kedelai Berjangka Amerika Jeblok di Tengah Ketidakpastian Ekonomi China
Tuesday, August 16, 2022       06:09 WIB

Ipotnews - Kedelai berjangka Chicago merosot, Senin, tertekan oleh perkiraan curah hujan yang menguntungkan di beberapa bagian Midwest AS, dan data tak terduga dari China yang menunjukkan penurunan permintaan komoditas pertanian Amerika Serikat dari negara tersebut.
Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga utama didorong data ekonomi yang lebih lemah ketimbang ekspektasi dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu, meningkatkan kekhawatiran resesi global.
Prakiraan cuaca Amerika untuk hujan dalam beberapa minggu mendatang dapat membantu tanaman kedelai yang kering, menambah tekanan ke pasar.
Harga jagung dan gandum berjangka Chicago mengikuti pergerakan kedelai yang lebih rendah.
Harga kedelai kedelai berjangka Chicago Board of Trade untuk kontrak pengiriman November ditutup anjlok 2,9% atau USD42 menjadi USD1.412,25 per bushel, setelah jatuh ke posisi USD1.386 di awal sesi, level terendah sejak 4 Agustus, demikian laporan  Reuters,  di Chicago, Senin (15/8) atau Selasa (16/8) pagi WIB.
Sementara, kontrak jagung CBOT yang paling melorot USD14 atau 2,2% menjadi USD628,25 per bushel, sedangkan gandum CBOT kehilangan 0,7% menjadi USD800,75 per bushel.
Kontraksi ekonomi China, pembeli terbesar kedelai Amerika, dapat mengekang permintaan komoditas AS, kata Arlan Suderman, Kepala Ekonom Komoditas StoneX.
"China mengurangi permintaan mereka," papar dia. "Saya tidak berpikir itu seburuk apa yang mereka tunjukkan."
Di sisi lain, eksportir Amerika menyiapkan 744.571 ton kedelai untuk inspeksi selama pekan yang berakhir hungga 11 Agustus, turun 14,55% dari minggu sebelumnya, menurut Departemen Pertanian AS ( USDA ).
Inspeksi ekspor jagung menyusut 3,1% dan ekspor gandum melorot 41,29%, kata USDA .
Jagung dan gandum berjangka juga tertekan oleh kekhawatiran pemangkasan permintaan di Cina, meski kondisi panas baru-baru ini di kawasan Midwest AS mungkin mengurangi hasil bagi pengembangan tanaman jagung.
"Ada beberapa hujan di sekitar daerah yang lebih kering di sabuk jagung tersebut. Pada jagung, mungkin sudah terlambat untuk melakukan sesuatu yang baik, tetapi tentu saja hujan akan membantu," kata Chuck Shelby, Presiden Risk Management Commodities.
Kondisi tanaman jagung Amerika mengalahkan ekspektasi konsensus analis sebesar 53%, dengan rating USDA sebesar 57% untuk tanaman dalam kondisi baik hingga sangat baik pada 14 Agustus. Kedelai mendapatkan rating 58% baik hingga sangat baik, sejalan dengan analis perkiraan, sementara gandum musim semi dipatok pada 64% baik hingga sangat baik, satu poin persentase lebih tinggi dari estimasi. (ef)

Sumber : Admin