Kejatuhan Wall Street Berlanjut di Tengah Redupnya Prospek Stimulus Amerika
Friday, October 16, 2020       04:33 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street jatuh untuk hari ketiga berturut-turut, Kamis, karena harapan untuk kesepakatan stimulus virus korona Amerika Serikat terus menyusut, sementara infeksi di seluruh Eropa mengalami peningkatan.
Dow Jones Industrial Average ditutup 19,8 poin lebih rendah, atau 0,07%, menjadi 28.494,20, demikian laporan   CNBC  dan  AFP,  di New York, Kamis (15/10) atau Jumat (16/10) pagi WIB. Namun, di awal sesi, indeks 30 saham unggulan itu merosot lebih dari 300 poin.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,15% atau 5,33 poin menjadi 3.483,34, dan Nasdaq Composite Index berkurang 0,47% atau 54,86 poin menjadi 11.713,87.
Facebook memimpin pelemahan sebagian besar Big Tech, anjlok 1,9% di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai regulasi. Amazon merosot 0,8%. Alphabet dan Microsoft masing-masing turun 0,5%, dan Apple melemah 0,4%.
Kerugian tersebut diimbangi oleh keuntungan sejumlah emiten perbankan dan energi. JPMorgan Chase, Morgan Stanley dan Citigroup semuanya melonjak lebih dari 1%. Exxon Mobil dan Chevron masing-masing naik 0,9% dan 0,8%.
Pelemahan Kamis menandai penurunan harian ketiga berturut-turut untuk indeks utama Wall Street, penyusutan terpanjang dalam hampir sebulan.
"Volatilitas pasar akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan karena investor bersiap untuk menghadapi sejumlah ketidakpastian -- waktu ketersediaan vaksin (setelah kemunduran Johnson & Johnson), ukuran dan waktu stimulus fiskal tambahan AS, dan hasil pemilu," kata Mark Haefele, Kepala Investasi UBS.
"Pemulihan yang tidak merata dalam ekonomi AS juga menambah kekhawatiran investor saat musim laporan keuangan dimulai minggu ini."
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan bahwa dia dan Presiden Donald Trump berkomitmen untuk menyelesaikan kesepakatan stimulus, meski akan sulit untuk menyelesaikannya sebelum pemilu, mereka akan terus berusaha.
"Kita membutuhkan dukungan bipartisan, kita tidak dapat melakukan ini sendirian, jadi saya akan terus bernegosiasi sampai kita dapat mencapai kesepakatan," kata Mnuchin.
Mnuchin, yang berencana untuk berbicara lagi dengan Ketua DPR Nancy Pelosi, Kamis, mengatakan kemajuan telah dibuat, khususnya mengacu pada bahasa pengujian Demokrat untuk kesepakatan tersebut. Namun, dia mengatakan "politik" mungkin menghalangi dan Demokrat masih menginginkan kesepakatan "semua atau tidak sama sekali".
Sentimen juga terpukul karena sejumlah negara Eropa memberlakukan kembali pembatasan pandemi untuk mengekang gelombang kedua virus korona. Prancis mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat dan Inggris mendekati penguncian nasional kedua. Indeks saham Eropa merosot secara luas.
"Kami masih dua setengah minggu lagi dari pemilu, jadi kami memperkirakan volatilitas yang berkelanjutan," kata James Ragan, Direktur Riset D.A. Davidson. "Kami menyarankan klien untuk memilih emiten yang berkualitas dan tetap terdiversifikasi."
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan ada 898.000 orang yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kali pada minggu sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan  Dow Jones  yakni 830.000.
Namun, data lainnya cukup menggembirakan. Indeks manufaktur regional untuk New York dan Philadelphia menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan, meski dengan kecepatan yang berbeda.
Ketidakpastian atas bantuan fiskal AS yang baru dan data ekonomi yang mengecewakan, bersama dengan lonjakan kasus virus korona di Eropa, terjadi ketika investor menghadapi gelombang laporan keuangan perusahaan.
Morgan Stanley melaporkan laba kuartal ketiga sebesar USD1,66 per saham, melebihi estimasi analis yang disurvei Refinitiv, yakni USD1,28. Morgan Stanley mengantongi pendapatan USD11,7 miliar di belakang perdagangan yang kuat, satu miliar dolar lebih dari perkiraan. Saham Morgan Stanley melejit 1,3%.
Walgreens juga membukukan laba kuartal keempat lebih baik dari perkiraan, dibantu penjualan yang lebih tinggi di apotek Amerika. Jaringan toko obat itu memperkirakan keuntungan tumbuh dalam satu digit pada 2021. Saham Walgreens melonjak 4,8%.
"Ini adalah musim laporan keuangan yang kedua setelah pandemi Covid-19...dan bisa dibilang ini akan menjadi salah satu musim laporan keuangan terpenting yang pernah ada," ungkap Jeff Kilburg, CEO KKM Financial.
"Karena investor secara global mencoba mengukur kerusakan aktual yang ditimbulkan pada ekonomi oleh Covid-19, ekspektasi sederhana bahwa laba tidak akan seburuk di kuartal kedua."
Sementara,  The Financial Times  melaporkan Prancis dan Belanda mendukung rencana Uni Eropa untuk mengekang kekuatan Big Tech. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA