Kekhawatiran Permintaan Mengemuka Kembali, Minyak Tergelincir
Thursday, September 17, 2020       14:18 WIB

Ipotnews - Harga minyak jatuh, Kamis, setelah naik tajam di dua sesi sebelumnya, karena kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar yang lemah muncul kembali dan produsen di Teluk Meksiko bersiap untuk melanjutkan produksi menyusul Badai Sally.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, merosot 66 sen, atau 1,56% menjadi USD41,56 per barel pada 03.49 WIB, setelah melambung 4,2% pada penutupan Rabu, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (17/9).
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, melorot 68 sen, atau 1,69% menjadi USD39,48 per barel, setelah melonjak 4,9% pada sesi sebelumnya.
"Kita melihat beberapa aksi ambil untung pagi ini dari pelaku pasar yang tetap skeptis secara luas bahwa minyak mentah telah diperhitungkan di pasar yang lebih lemah hingga Q3-Q4 dan secara khusus tidak melakukan aksi beli saat rebound tajam kemarin," kata Vandana Hari, analis Vanda Insights.
Harga juga terseret oleh kenaikan stok produk distilasi Amerika yang lebih besar dari perkiraan, termasuk solar dan minyak pemanas, yang meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di ekonomi dan konsumen bahan bakar terbesar dunia itu.
"Permintaan produk distilasi...adalah poin utama perhatian," kata analis Commonwealth Bank, Vivek Dhar.
Stok produk distilasi naik 3,5 juta barel, pekan lalu, menurut data Badan Informasi Energi (EIA) Amerika, Rabu. Permintaan mingguan untuk bahan bakar turun menjadi 2,81 juta barel per hari, anjlok 27,2% dari tahun lalu, EIA melaporkan.
Stok produk distilasi berada di level tertinggi untuk setidaknya sejak 1991, dan margin penyuling AS untuk memproduksi distilat adalah yang terendah dalam 10 tahun, kata Dhar.
"Itu adalah disinsentif yang kuat bagi penyulingan untuk meningkatkan aktivitas dan secara langsung menandakan tekanan permintaan yang dihadapi serangkaian produk minyak," katanya.
Perusahaan penyulingan AS memproses 13,5 juta barel per hari minyak, pekan lalu, data EIA menunjukkan, turun 19,3% dari tahun sebelumnya.
Perusahaan energi mulai mengembalikan awaknya ke anjungan minyak lepas pantai di Teluk Meksiko setelah Badai Sally menghantam daratan. Hampir 500.000 bph produksi minyak lepas pantai Teluk Meksiko AS ditutup menjelang datangnya badai tersebut.
Panel Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya, dikenal sebagai OPEC Plus, akan bertemu hari ini untuk meninjau pasar tetapi sepertinya tidak akan merekomendasikan pemotongan produksi minyak lebih lanjut meski terjadi penurunan harga baru-baru ini, kata narasumber kepada  Reuters. 
Pertemuan tersebut mungkin memiliki dampak terbatas pada sentimen pasar karena OPEC Plus secara konsisten mengirimkan "sinyal bahwa mereka memiliki masalah kurangnya kepatuhan kuota di bawah kendali beberapa anggota dan dengan gigih akan mengejar mekanisme kompensasi untuk memperbaikinya," kata Hari.
Juli lalu, OPEC Plus setuju untuk memangkas produksi 7,7 juta bph, atau sekitar 8% permintaan global, mulai Agustus hingga Desember. Irak dan beberapa negara lain setuju untuk memompa di bawah kuota mereka pada September untuk mengkompensasi kelebihan produksi awal tahun ini. (ef)

Sumber : Admin