Kemenkeu Bantah Pernyataan Rizal Ramli Soal Utang
Tuesday, January 29, 2019       09:59 WIB

Ipotnews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah keras pernyataan Ekonom Senior, Rizal Ramli, terkait postingannya di media sosial yang menyebut bahwa Indonesia akan berhutang lagi sejumlah USD2 miliar dengan imbal hasil sangat tinggi sebesar 11,625 persen. Kemenkeu menegaskan bahwa statemen dari mantan Menteri Keuangan era Gus Dur tersebut ngawur dan tanpa dasar.
Kepala Biro Komunikasi Dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti, menyatakan pihaknya langsung menelusuri dasar argumentasi Rizal Ramli yang diunggahnya kemarin. Menurut Nufransa rencana hutang pemerintah dengan imbal hasil tinggi tersebut tidak benar. Data yang dijadikan landasan Rizal Ramli adalah data lama yang sama sekali tidak berkaitan dengan bonds yang diterbitkan pemerintah saat ini.
"Utang Pemerintah yang dimaksud adalah bonds (surat utang) dalam USD yang diterbitkan pada tahun 2009, itu saat terjadinya krisis keuangan sehingga imbal hasilnya 11,625 persen," tegas Nufransa di Jakarta, Selasa (29/1).
Nufransa menuding sebagai ekonom, seharusnya Rizal Ramli tidak gegabah dalam menyampaikan ulasannya terkait perekonomian nasional. Meski Rizal Ramli sendiri telah menyatakan permohonan maaf, namun Kemenkeu berharap agar kedepan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini hati-hati dalam memahami data.
Ditegaskannya bahwa surat utang yang dimaksud Rizal Ramli tersebut akan berakhir dan jatuh tempo pada bulan Maret 2019. Oleh sebab itu, Kemenkeu menegaskan tidak ada penerbitan utang baru seperti yang dikatakan Rizal Ramli. Saat ini imbal hasil/yield di pasar sekunder utk bonds Pemerintah dalam USD untuk tenor 10 tahun adalah sebesar 4,24 persen.
"Jadi semua yang dinyatakan Pak RR (Rizal Ramli) adalah kesalahan dia dalam membaca data. Jadi yang sebenarnya ngawur adalah pernyataan RR, tapi yang dituduh Menkeu dan juga mengatasnamakan rakyat yang terbebani," pungkas Nufransa. (Marjudin)

Sumber : admin