Kenaikan Harga Properti Residensial Melambat, Penjualan Turun: Survei BI
Thursday, November 08, 2018       19:05 WIB

Ipotnews - Survei Harga Properti Residensial ( SHPR ) Bank Indonesia mengindikasikan adanya perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial ( IHPR ) kuartal III-2018 yang tumbuh 0,42% dibanding kuartal sebelumnya (qtq). Laju pertumbuhan tersebut lebih lambat jika dibandingkan dengan IHPR triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,76% (qtq).
Secara tahunan, kenaikan harga properti residensial juga melambat dari 3,03% (yoy) dari triwulan sebelumnya, menjadi 3,14% yoy.
Menurut hasil survei tersebut, perlambatan kenaikan harga properti residensial terutama pergerakan harga rumah tipe kecil dan menengah. Pada triwulan III-2018, kenaikan harga rumah tipe kecil melambat, dari 1,35% (qtq) pada kuartal sebelumnya menjadi 0,69% (qtq). Sedangkan rumah tipe menengah melambat, dari 0,69% (qtq) menjadi 0,26% (qtq).
Dari sisi penjualan, pada triwulan III-2018 penjualan properti residensial menurun sebesar 14,14% (qtq), lebih rendah dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang turun 0,08% (qtq).
"Penurunan penjualan properti residensial terjadi pada semua tipe rumah, terutama disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen, terbatasnya penawaran perumahan dari pengembang, dan tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR)," ungkap BI dalam situs resminya. Kamis (8/11).
Hasil survei mengindikasikan bahwa dana internal masih memiliki porsi yang besar dalam pembiayaan pembangunan properti residensial. Hal itu tercermin dari pangsa dana internal pengembang yang mencapai sebesar 55,73%. Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen dalam membeli properti residensial, masih didominasi oleh KPR sebesar 77,20%.
Pada triwulan IV-2018, harga rumah diperkirakan mulai meningkat sebesar 0,52% (qtq), terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. (*)

Sumber : Admin