Ketakutan Plafon Utang Amerika Hantui Pasar, Bursa Ekuitas Eropa Terjungkal
Thursday, May 18, 2023       04:12 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa tergelincir, Rabu, karena kekhawatiran tentang apakah Amerika Serikat dapat menghindari default utang membebani sentimen, bersama dengan update perusahaan yang suram.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,15% atau 0,72 poin menjadi 463,98, dengan sektor defensif seperti makanan dan minuman, utilitas serta perusahaan real estate memimpin kejatuhan, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (17/5) atau Kamis (18/5) dini hari WIB.
Bursa regional utama sebagian besar melemah. Di Inggris, Indeks FTSE 100 menyusut 0,36% atau 27,85 poin menjadi 7.723,23, dan CAC Prancis berkurang 0,09% atau 6,57 poin menjadi 7.399,44, sedangkan DAX Jerman menguat 0,34% atau 53,37 poin menjadi 15.951,30.
Suasana yang hati-hati sangat terasa di pasar global ketika Presiden Joe Biden tampaknya akan melanjutkan pembicaraan dengan para pemimpin kongres tentang menaikkan batas utang negara itu pekan ini, dengan Ketua DPR Kevin McCarthy bersumpah untuk menghindari gagal bayar.
"Kita masih jauh dari tenggat waktu dan ada harapan bahwa kita bisa mendapatkan semacam kesepakatan selama akhir pekan," kata Chris Beauchamp, Kepala Analis IG Group.
"Ini akan memengaruhi pasar AS terlebih dahulu dan pasar Eropa akan mengikutinya, dan itulah yang kami perkirakan akan berlangsung pada paruh kedua bulan Mei. Ini bukan bulan yang bagus bagi saham."
Saham Eropa diperdagangkan dalam kisaran ketat sejauh bulan ini karena investor menilai prospek suku bunga Eropa dan Amerika serta risiko gagal bayar AS.
Bank asal Jerman, Commerzbank AG, anjlok 3,8% pada sesi Rabu setelah proyeksi net interest income-nya untuk setahun penuh jauh dari ekspektasi analis.
Euronext NV merosot 3,0% setelah operator bursa itu melaporkan penurunan revenue dan income kuartal pertama, sementara London Stock Exchange Group melorot 2,7% setelah konsorsium investor termasuk perusahaan buyout Amerika, Blackstone dan Thomson Reuters, menjual saham senilai 2,7 miliar pound (USD3,41 miliar).
UBS Group AG menguat 1,1% setelah bank Swiss itu mengatakan pihaknya memperkirakan pukulan finansial sekitar USD17 miliar dari pengambilalihan Credit Suisse Group AG tetapi juga memprediksi keuntungan satu kali dari apa yang disebut "negative goodwill" sebesar USD34,8 miliar.
"Meski sedikit lebih kecil dari perkiraan beberapa industri, ini adalah biaya yang berat untuk ditanggung, kata Susannah Streeter, analis Hargreaves Lansdown tentang pukulan senilai USD17 miliar tersebut.
"(Itu) sebagian karena minimnya waktu untuk menyelesaikan due diligence dan menilai jaringan masalah di Credit Suisse."
Mendongkrak DAX, Siemens AG melejit 2,6% setelah grup teknik dan teknologi itu meningkatkan panduan penjualan dan laba setahun penuh, sementara pabrikan perangkat lunak bisnis SAP naik 0,8% setelah mengatrol prospek pendapatan total 2025 dan mengumumkan pembelian kembali saham hingga 5 miliar euro.
Grup katering Prancis, Elior, merosot 22,8% setelah menurunkan perkiraan margin karena kemungkinan pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dan inflasi yang tinggi.
Thyssenkrupp meroket 6,8% setelah  Bloomberg News  melaporkan konglomerasi industri Jerman itu berencana melakukan IPO bisnis hidrogennya, Nucera, bulan depan. (ef)

Sumber : Admin