Ipotnews - Pasar saham Wall Street melesat ke rekor tertinggi, Kamis, karena ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat mereda untuk saat ini, dengan saham teknologi menunjukkan keperkasaan.
Dow Jones Industrial Average ditutup 211,81 poin lebih tinggi, atau 0,74% menjadi 28.956,90, bergerak mendekati level 29.000, demikian laporan   CNBC  , Kamis (9/1) atau Jumat (10/1) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,67% atau 21,65 poin menjadi 3.274,70 sedangkan Nasdaq Composite Index bertambah 0,81% atau 74,18 poin menjadi 9.203,43.
Saham Apple melonjak 2,1% ke rekor tertinggi setelah data pemerintah China menunjukkan penjualan iPhone di negara itu naik 18% pada Desember.
Sektor teknologi S&P 500 melejit 1,1%, dipimpin oleh kenaikan 2,4% dalam saham AMD. Pabrikan  chip  itu meroket setelah analis Mizuho Securities meng- upgrade -nya menjadi "beli" dari "netral", mengutip pasar server yang berpotensi lebih kuat pada 2020.
Goldman Sachs naik 2,1% untuk mendorong Dow setelah Bank of America meng- upgrade  bank itu menjadi "beli" dari "netral", mengutip valuasi yang menarik dan keuntungan dari kemungkinan  rebound  ekonomi global. Boeing, sementara itu, melejit 1,5% setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak percaya kecelakaan pesawat 737 di Iran karena kesalahan mekanis.
Ketegangan antara Iran dan AS mereda setelah Trump, Rabu, mengatakan Iran tampaknya "mundur" setelah menembakkan rentetan rudal ke pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika di Irak.
"Kami tidak ingin mengabaikan percabangan politik dari peristiwa baru-baru ini, tetapi kami ragu itu akan memiliki efek jangka panjang pada lintasan pasar kecuali masalah berkembang di luar tempat mereka berada hari ini," kata Michael Shaoul, Chairman dan CEO Marketfield Asset Management.
Serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Trump juga mengatakan AS akan terbuka untuk bernegosiasi dengan Iran. "Kita semua harus bekerja sama untuk membuat kesepakatan dengan Iran yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai," kata Trump.
Wall Street juga mencerna data ketenagakerjaan Amerika yang kuat, Kamis, yang membantu mengangkat sentimen. Klaim pengangguran mingguan turun 9.000 menjadi 214.000 dari 223.000. Angka itu lebih baik dari proyeksi 220.000.
Data klaim pengangguran tersebut mengikuti angka penggajian swasta yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis Rabu. ADP dan Moody's Analytics mengatakan  payroll  swasta AS meningkat 202.000 pada Desember, melampaui estimasi  Dow Jones  sebesar 150.000.
Angka itu mendahului rilis laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja, Jumat. Ekonom yang disurvei  Dow Jones  memperkirakan ekonomi AS akan menambah 160.000 pekerjaan pada bulan lalu.
Investor juga optimis tentang penandatanganan kesepakatan perdagangan fase pertama AS-China. Kementerian Perdagangan China mengatakan Wakil Perdana Menteri Liu He akan terbang ke Washington untuk menandatangani perjanjian tersebut, yang dicapai sebelum akhir tahun lalu. Trump sebelumnya mengatakan kesepakatan itu akan ditandatangani Rabu depan.
"Ada banyak optimisme yang sudah diperhitungkan, tetapi membaca yang tersirat, rasanya masih banyak yang bisa keliru," kata Erik Bregar, analis Exchange Bank of Canada. "Pada akhirnya, saya pikir kita masih jauh dari resolusi pada masalah besarnya."
Dalam berita korporasi, saham Kohl's anjlok 6,5% setelah merilis panduan laba di ujung bawah dalam proyeksi fiskal 2019 mereka. Sementara itu, Bed Bath & Beyond membalikkan lonjakan lebih dari 19% di tengah berita mereka menunda penutupan 20 toko hingga tahun fiskal 2020. Sahamnya ditutup anjlok 3,2%. (ef)

Sumber : Admin