Kilas Emiten: ABMM, SMAR, PSKT, dan SRIL
Wednesday, November 20, 2019       09:01 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Rabu (20/11):
1. PT ABM Investama Tbk () menyuntikkan modal senilai US$60 juta atau setara dengan Rp846 miliar ke PT Multi Harapan Utama (MHU). Manajemen menyebutkan investasi yang dilakukan oleh perseroan bertujuan untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh lini segmen bisnis mining value chain (MVC). Untuk kedepannya, juga akan terus mengembangkan strategi pertumbuhan MVC dengan mencari konsesi baru, selain untuk terus mendapatkan kontrak-kontrak life of mine bagi PT Cipta Kridatama (CK) yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang berlanjut bagi seluruh anak-anak usaha .
2. PT Sinar Mas Agribusiness and Food Tbk () mengantongi kontrak pengadaan biodiesel dengan total kuota 779.392 kiloliter pada 2020. Manajemen mengungkapkan per Januari 2020 perseroan akan memasok biodiesel sebanyak 779.392 kiloliter. Kuota tersebut lebih besar 225.111 kiloliter atau naik 40,58% dibandingkan dengan kuota yang diperoleh perseroan pada tahun ini. akan memasok biodiesel ke masing-masing perseroan sebesar 17.921 kiloliter, 239.651 kiloliter, 3.630 kiloliter, 91.976 kiloliter, dan 30.000 kiloliter sehingga total pasokan biodiesel sebesar 379.548 kiloliter. Sementara itu, anak usaha PT Sinarmas Bio Energy hanya memasok kepada tiga perusahaan saja. Ketiganya adalah PT Pertamina, dan PT Baria Bulk Terminal. Masing-masing mendapatkan alokasi sebesar 365.664 kiloliter, 17.860 kiloliter, dan 12.600 kiloliter. Total pasokan pada entitas usaha sebesar 396.124 kiloliter.
3. Kinerja PT Red Planet Indonesia Tbk () berangsur membaik walau masih menelan kerugian. Di kuartal III 2019, pendapatan turun 9,52% menjadi Rp 49,59 miliar. Dengan menyusutnya pendapatan, beban pendapatan juga turun 11,36% menjadi Rp 24,17 miliar dari kuartal III 2018 senilai Rp 27,27 miliar. juga mampu menekan beban umum dan administrasi yang semula mencapai Rp 46,41 miliar, menjadi Rp 34,32 miliar pada kuartal III 2019. Alhasil, bisa memangkas rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk. Di kuartal III 2019, merugi Rp 10,25 miliar, lebih rendah dari kerugian di kuartal III 2018 yang mencapai Rp 21,83 miliar. Sebagai informasi, memiliki tujuh hotel yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, dan Makassar. Total kamar yang dari keseluruhan hotel tersebut mencapai 1.058 kamar. Selain itu, juga mengelola satu hotel bintang empat di Bukittinggi, yakni Hotel Pusako.
4. PT Sri Rejeki Isaman () menyelesaikan pelunasan surat utang senior anak usahanya, Golden Legacy Pte. Ltd. senilai US$188,16 juta. Golden Legacy merupakan anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki perseroan. Golden Legacy telah melunasi surat utang senior yang telah diterbitkan dengan bunga sebesar 8,25% dan jatuh tempo pada 2021 (Surat Utang 2021) yang ada saat ini pada 18 November 2019. Adapun nilai pelunasan dari surat utang 2021 sebesar US$188,16 juta yang terdiri atas jumlah pokok terutang sebesar US$174,52 juta, premi sebesar US$7,20 juta, dan bunga akrual dan terutang sebesar US$6,44 juta. Pelunasan surat utang 2021 merupakan bagian dari penggunaan dana atas transaksi penerbitan surat utang baru oleh perseroan dalam denominasi mata uang dolar Amerika Serikat dalam jumlah pokok sebesar US$225 juta yang dijamin oleh SPD (PT Sinar Pantja Djaja), BIS (PT Bitratex Industries), dan PMJ (PT Primayudha Mandirijaya).

Sumber : admin