Kilas Emiten: ACES, SRIL, MAPI, MARK, dan MERK
Monday, July 09, 2018       08:57 WIB

Ipotnews - Berikut kilas emiten yang layak diperhatikan sebelum transaksi hari ini, Senin (9/7):
1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk () telah membuka 10 gerai baru pada 2018. Perseroan mengungkapkan, pembukaan gerai yang cukup banyak sejalan dengan membaiknya penjualan perseroan pada tahun lalu. Perusahaan berharap, pembukaan gerai pada 2018 bisa menjadi pendongkrak kinerja. berencana membuka 10 sampai 15 gerai baru di tahun 2018 ini.
Adapun alokasi belanja modal untuk pembukaan satu gerai baru sekitar Rp40 miliar. Dengan demikian, alokasi belanja modal yang digelontorkan pada tahun ini sekitar Rp400 miliar hingga Rp600 miliar. Hingga Maret 2018, nilai penjualan senilai Rp1,55 triliun, tumbuh 21,56% dari posisi Rp1,29 triliun pada kuartal I/2017.
2. PT Sri Rejeki Isman Tbk () berencana untuk meningkatkan kontribusi ekspor. Perseroan ingin kontribusi penjualan ekspor tahun ini bertambah 5%. Sementara sasaran pasar mancanegara mereka ke negara-negara di kawasan Asia, Eropa, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Hingga kuartal I 2018, penjualan ekspor masih lebih unggul ketimbang penjualan domestik. Kalau dihitung, penjualan ekspor berkontribusi 54,28% sedangkan penjualan domestik menyumbang 45,72%. Agar perburuan pasar ekspor lancar, secara bersamaan perusahaan menawarkan produk baru. Perseroan menekankan pada jenis produk yang bisa memberikan nilai tambah sehingga bisa mendukung perolehan laba bersih. Mengenai kemampuan produksi, Sritex tak khawatir karena tahun ini sudah ada penambahan kapasitas produksi benang, kain mentah, kain jadi dan pakaian jadi. Besar masing-masing penambahannya tediri dari 1,1 juta bales benang, 180 juta meter kain mentah, 240 juta yard kain jadi dan 30 juta potong pakaian jadi.
3. PT Mitra Adi Perkasa Tbk () optimistis bisa membukukan kenaikan pendapatan signifikan tahun ini. Meski pelemahan nilai tukar rupiah bisa mengancam daya beli masyarakat, namun perusahaan tidak terlalu resah. Perseroan masih bisa bergantung pada sejumlah brand yang menyasar segmen menengah atas. Ada pula sejumlah sentimen yang mampu mengerek penjualan perusahaan. Di antaranya, kebijakan pemerintah memberikan gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan tunjangan hari raya (THR). Ini bisa mengungkit daya beli masyarakat. Selain itu, momen Asian Games pada Agustus mendatang diharapkan bisa mendongkrak penjualan. Itu sebabnya, hingga tutup tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan tumbuh sebesar 15%.
4. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk () telah menyelesaikan proses pembelian lahan seluas 10 hektare yang berlokasi di Tanjung Morawa, Sumatra Utara. Perseroan akan menggunakan lahan ini untuk pembangunan pabrik. menargetkan pabrik akan beroperasi pada tahun 2020. Perusahaan berharap peningkatan kinerja yang berkesinambungan akan signifikan dalam dua tahun ke depan. Di sepanjang kuartal pertama thun 2018, perusahaan mencatatkan penjualan Rp 78,47 miliar atau meningkat 54,9% dari periode yang sama 2017 sebesar Rp 50,63 miliar. Laba bersih mencapai Rp 18,04 miliar atau meningkat 210,3% dibanding periode yang sama triwulan pertama 2017 sebesar Rp 5,81 miliar.
5. PT Merck Tbk () berencana mulai fokus memperkuat lini bisnis biofarma alias obat-obat resep. Perusahaan tengah menyiapkan produk obat baru, yakni bavencio dan mavenclad. Bavencio merupakan obat kanker kulit, sedangkan mavenclad merupakan obat untuk multiple sklerosis. Manajemen mengatakan, rencana penjualan bavencio dan mavenclad pada dasarnya merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menyediakan produk inovatif dan berkualitas di bidang farmasi Indonesia. Strategi perusahaan mengembangkan bisnis biofarma sejalan dengan rencana perusahaan farmasi ini mendivestasikan lini bisnis obat bebas alias consumer health kepada Procter & Gamble (P&G). Rencana ini sudah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham 25 Juni lalu. Divestasi ini merupakan implementasi strategi Merck KgaA, induk perusahaan , yang berfokus pada inovasi di bidang sains dan teknologi. Perusahaan masih akan tetap menjalankan lini bisnis consumer health seperti biasa hingga proses transaksi rampung pada kuartal IV-2018, papar Melisa.

Sumber : admin