Kilas Emiten: ADHI, INCO, TOWR, dan IRRA
Wednesday, October 16, 2019       08:59 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut menarik diperhatikan untuk memperkaya referensi transaksi saham hari ini, Rabu (16/10):
1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk () sedang mengkaji rencana revisi target kontrak baru yang awalnya ditargetkan Rp30 triliun pada 2019. Manajemen mengatakan perseroan akan merevisi target akhir tahun karena secara siklus proses tender proyek infrastruktur pada tahun politik mengalami penurunan dan diprediksi akan kembali bergairah setelahnya. Adapun rencana dari revisi target kontrak baru tersebut sekitar 10 hingga 15 persen. Dengan adanya revisi tersebut maka akan berpengaruh terhadap pendapatan akhir tahun perseroan. Hingga September 2019, perolehan kontrak baru tercatat senilai Rp7,6 triliun. Saat ini perseroan juga masih mengikuti tender proyek dengan nilai kontrak sekitar Rp1 triliun.
2. PT Vale Indonesia Tbk () optimistis dapat mencetak laba pada tahun ini setelah pada periode semester I/2019 perseroan membukukan kerugian. Perseroan memproyeksikan bahwa kinerja keuangan perseroan pada kuartal IV/2019 akan jauh lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana motor utama pengerek kinerja keuangan pada kuartal IV/2019 adalah faktor harga dan kapasitas produksi yang lebih baik dibandingkan dengan awal tahun. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, membukukan pendapatan US$292,25 juta. Pencapaian tersebut turun 21,99% dari US$374,61 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu beban pokok pendapatan perseroan tercatat senilai US$315,01 juta pada semester I/2019. Posisi tersebut turun 1,89% dari US$321,07 juta pada semester I/2018. Dengan demikian, membukukan rugi bersih US$26,17 juta pada semester I/2019. Realisasi tersebut berbanding terbalik dari laba bersih US$29,38 juta pada semester I/2018.
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk () melalui anak usahanya yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) akan membeli 1.000 menara senilai Rp1,95 triliun. sebagai induk usaha Protelindo menyebutkan perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada 21 November 2019. Pihak manajemen mengatakan bahwa penyelesaian transaksi ditargetkan sebelum akhir tahun. Adapun sebelumnya perseroan telah meneken perjanjian jual-beli dan penyewaan pada 14 Oktober 2019. Dengan demikian, 1.000 menara beralih ke Protelindo dan disewa kembali oleh selama 10 tahun setelah transaksi dilakukan. Sebelumnya, mengumumkan 3.100 menara dengan total Rp6,39 triliun telah mendapatkan pemenang, yakni Protelindo dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Mitratel yang merupakan anak usaha rencananya mencaplok 2.100 menara Indosat. Langkah ekspansi anorganik kerap kali dipilih dimana tercatat pada 2018, perseroan mengakuisisi 100% saham PT Komet Infra Nusantara (KIN) yang sebelumnya merupakan anak usaha sehingga bisa mendapatkan 1.400 menara.
4. PT Itama Ranoraya Tbk () mengalokasikan belanja modal sebesar Rp28 miliar guna mendorong pertumbuhan kinerja dua digit pada 2020. Dana tersebut digunakan untuk membuka 6 jaringan pemasaran baru di antaranya di Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar. Kantor perwakilan tersebut diharapkan dapat menjadi kantor cabang utama, yaitu Medan, Surabaya, dan Makassar. Perseroan juga akan mengembangkan sistem jejaring teknologi informasi dan aplikasi pusat-cabang. Seiring dengan penetrasi pasar, mengincar penjualan sebesar Rp400 miliar atau tumbuh 33,33%, serta laba Rp46 miliar atau tumbuh 43,75% pada tahun depan. Sementara itu, pada tahun ini, perseroan mengincar penjualan sebesar Rp300 miliar dan laba Rp32 miliar. Hingga September 2019, baru mengantongi laba Rp10 miliar atau belum mencapai separuh dari target. Perolehan laba yang masih rendah tersebut diakibatkan oleh tertundanya pengadaan barang pemerintah akibat penyelenggaraan Pemilu.

Sumber : admin