Kilas Emiten: ANTM, HRTA, PTPP, dan BRMS
Wednesday, October 02, 2019       08:48 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini layak menjadi catatan, untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Rabu (2/10):
1. PT Aneka Tambang Tbk () membukukan laba bersih Rp365,75 miliar pada semester I/2019. Nilai tersebut tumbuh 6,18% dari raihan Rp344,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dalam laporan keuangan unaudited per 30 Juni 2019, perseroan mengantongi pendapatan Rp14,43 triliun, tumbuh 22% dibandingkan dengan penjualan pada semester I/2018 senilai Rp11,82 triliun. Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan juga meningkat 25,01 persen yoy menjadi Rp12,05 triliun pada semester I/2019. Kinerja keuangan yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan EBITDA sebesar 6 persen dari Rp1,38 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp1,46 triliun pada semester I/2019. Hingga akhir Juni 2019, total aset dari tercatat sebesar Rp33,56 triliun. Adapun ekuitas dan liabilitasnya masing-masing sebesar Rp13,79 triliun dan Rp19,77 triliun.
2. PT Hartadinata Abadi Tbk () mengantongi persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi dan menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset perseroan yang terkait dengan penerbitan obligasi dengan dana yang diincar sebanyak-banyaknya Rp1 triliun yaitu tahap pertama dengan target dana Rp600 miliar pada Desember 2019 dan target dana Rp400 miliar akan dilakukan pada Juni 2020. Rencananya dana hasil obligasi sekitar 28,5% digunakan untuk refinancing utang jangka pendek. Sementara sekitar 37,5% untuk modal kerja, serta 34% untuk pengembangan anak usaha. Saat ini memiliki utang bank jangka pendek senilai Rp285 miliar. Hal tersebut merupakan fasilitas kredit berupa kredit modal kerja dari dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 11% per tahun pada 2018 dan 2017. Sementara itu, alokasi dana hasil penerbitan surat utang juga digunakan untuk pengembangan anak usaha yakni PT Aurum Digital Internusa dan PT Gadai Cahaya Dana Abadi. Hingga kuartal III/2019, perseroan menargetkan dapat membukukan penjualan pada Rp3,16 trliun dan laba bersih sebesar Rp148,8 miliar sepanjang tahun ini. Dengan demikian, perseroan diproyeksikan mengantongi penjualan mencapai Rp2,53 triliun dan laba nencapai Rp119,04 miliar hingga kuartal III/2019.
3. PT PP (Persero) Tbk () bekerja sama dalam pembangunan jaringan gas dengan . sebagai pionir pemanfaatan gas berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi melalui optimalisasi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri Melalui program sinergi BUMN membangun negeri, dan akan membangun jargas rumah tangga dalam dua fase. Fase pertama sebanyak 50.000 sambungan rumah tangga dan dilanjutkan fase kedua sebanyak 450.000 SR. Manajemen berharap dengan adanya kerja sama tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk masyarakat di Indonesia serta akan menciptakan sinergi usaha business to business sesama BUMN dengan prinsip yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Kerja sama tersebut akan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
4. PT Bumi Resources Minerals Tbk () menargetkan proyek tambang seng dan timah hitam yang berada di Tambang Dairi dapat mulai produksi pada 2022. Manajemen menjelaskan bahwa proyek Tambang Dairi sudah mengantongi izin produksi dari pemerintah sampai dengan 2047. Rencana produksi dari lokasi tambang timah hitam pada awal 2022 dengan estimasi produksi sekitar 250.000 ton bijih per tahun pada tahun pertama. Selanjutnya, pada tahun kedua produksi ditargetkan dapat naik ke 500.000 ton bijih per tahun. Sementara itu, pada tahun ketiga ditargetkan dapat naik ke 1 juta ton bijih per tahun dan akan konsisten pada 1 juta ton bijih per tahun sampai tahun kedelapan. Sementara itu perseroan juga berharap dapat memulai produksi untuk tambang emas di Palu, Sulawesi Tengah pada kuartal IV/2019. Produksi emas di Palu akan dimulai pada beberapa tahap. Pada tahap pertama akan dimulai dengan 100.000 ton bijih per tahun. Tahap selanjutnya, target volume produksi akan meningkat 80% menjadi 180.000 ton bijih per tahun yang ditargetkan pada produksi tahun kedua. Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga semester I/2019, mengantongi pendapatan senilai US$2,96 juta, meningkat pesat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$825.000.

Sumber : admin