Kilas Emiten: BMTR, DILD, ANTM, dan BUMI
Wednesday, January 23, 2019       08:50 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan, memperkaya referensi transaksi saham hari ini, Rabu (23/1):
1. PT Global Mediacom Tbk () bersiap menerbitkan saham baru melalui mekanisme panambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement senilai Rp292 miliar. Perseroan juga telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi ini sejak 27 Juni 2018 lalu. Nantinya perseroan akan melepas 811 juta saham baru dalam aksi private placement ini dengan nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp360,00 per saham. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD ini akan dilakukan pada Senin pekan depan. Selanjutnya, pemberitahuan hasilnya juga akan dilakukan pada Rabu pekan depan. Adapun, jumlah saham biasa perseroan sebelum aksi korporasi ini adalah sebanyak 14,2 miliar, sedangkan setelah aksi korporasi ini akan mencapai 15 miliar.
2. PT Intiland Development Tbk () membukukan marketing sales senilai Rp2,28 triliun atau turun sekitar 22,1% dibandingkan dengan periode yang sama 2017 senilai Rp2,93 triliun. Penurunan marketing sales ini terutama disebabkan kondisi pasar properti yang kurang baik serta turunnya minat beli konsumen. Di sisi lain, perseroan juga berhasil meningkatkan kinerja pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang tercatat senilai Rp595,7 miliar atau meningkat 12,8% dibandingkan dengan 2017 senilai Rp528,2 miliar.
Perseroan mencatatkan dari raihan marketing sales 2018 sebesar 60,8% dari total realisasi atau sebesar Rp1,39 triliun berasal dari pengembangan proyek-proyek di Jakarta. Sementara itu, hasil marketing sales dari pengembangan proyek-proyek di Surabaya mencapai Rp893,7 miliar atau memberikan kontribusi sekitar 39,1%. Kontribusi marketing sales terbesar perseroan masih berasal dari segmen pengembangan mixed-use and high rise yang mencatatkan penjualan sebesar Rp1,21 triliun, atau 53% dari keseluruhan. Perolehan ini menurun sekitar 37% dibandingkan dengan 2017 yang sempat mencapai Rp1,92 triliun.
3. PT Aneka Tambang Tbk () mencatatkan pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas di tahun 2018 kemarin. Perseroan telah mencatatakan volume produksi feronikel sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi) alias naik 14% dari 21.762 TNi pada tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi penjualan mencapai 24.135 TNi atau tumbuh 10% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 21.878 TNi. Peningkatan volume sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel perseroan di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun. Sedangkan untuk komoditas emas, perseroan mencatatkan penjualan pada tahun 2018 sebanyak 27.258 kg atau melompat 114% dibanding capaian 2017 sebesar 13.202 kg. Hal ini seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik dari pasar domestik maupun ekspor. Selain itu juga didorong inovasi produk logam mulia. Sementara Untuk total volume produksi emas perseroan stabil pada kisaran 1.953 kg.
4. PT Bumi Resources Tbk () melalui anak usahanya PT Arutmin Indonesia mengembangkan pengelolaan kawasan Pantai Batu Buaya, Satui, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Beberapa pengembangan yang akan dilakukan Arutmin Indonesia pada Pantai Buaya Satui yaitu pada Musholla Raudatul Anwar, toilet pengunjung, sentra dan kios UKM, pendopo pengunjung, monumen peresmina, dan taman dan prasasti yang akan segera dibangin di kawasan pantai tersebut. Adapun, pada tahun lalu emiten Grup Bakrie tersebut memproduksi batu bara sebesar 85 juta-86 juta ton, lebih tinggi dari target awal perseroan yaitu 83 juta ton. Pihak manajemen juga menyampaikan bahwa pada tahun ini perseroan akan memproduksi hingga 90 juta ton batu bara, di mana sebagian besar kenaikannya akan disumbangkan oleh PT Arutmin Indonesia. Dengan meningkatkan produksi batu bara kalori tinggi yang harganya lebih stabil, perseroan akan dapat menekan risiko dari fluktuasi harga batu bara global.

Sumber : admin