Kilas Emiten: CCSI, SMAR, ERAA, dan DSSA
Wednesday, June 19, 2019       08:55 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini menarik diperhatikan untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Rabu (19/6):
1. PT Communication Cable Systems Indonesia () menargetkan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp400 miliar pada tahun ini, ditopang oleh bisnis utama perseroan. Manajemen mengungkapkan bahwa target tersebut cenderung flat dibandingkan pendapatan pada tahun lalu yang senilai Rp444,99 miliar. Adapun pendapatan perseroan tersebut mengalami kenaikan 73,65% pada tahun lalu menjadi Rp444,99 miliar dari posisi Rp256,26 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang oleh Proyek Palapa Ring yang berkontribusi sekitar 29% terhadap pendapatan total. Sementara dari sisi laba, perseroan memasang target untuk mempertahankan pencapaian pada tahun lalu sebesar Rp35 miliar.
2. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk () mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,1 triliun pada tahun ini. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk peremajaan tanaman tua dan peningkatan kemampuan pabrik hilir (refinery) untuk dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi. Secara rinci, alokasi belanja modal perseroan pada 2019 senilai Rp1,1 triliun, di mana 55% untuk pembangunan dari sisi upstream, dan replanting di Kalimantan Selatan dan Sumatra Utara. Berdasarkan laporan keuangannya pada kuartal I/2019, penjualan bersih naik 11% mencapai Rp9,4 triliun. Laba usaha dan EBITDA juga meningkat menjadi masing-masing Rp433 miliar dan Rp795 miliar, sejalan dengan naiknya laba kotor. Sementara itu luas area tertanam perseroan adalah sebesar 137.600 ha, terdiri dari 106.300 ha inti dan 31.300 ha plasma. Selama 3 bulan 2019, perseroan memanen 621.000 ton tandan buah segar (TBS), naik 20% dibandingkan panen kuartal I/2018.
3. PT Erajaya Swasembada Tbk () melakukan perjanjian fasilitas pinjaman dengan senilai Rp4,48 triliun. Perpanjangan dan tambahan fasilitas pinjaman yang diperoleh perseroan akan digunakan sebagai modal kerja guna mendukung kegiatan operasional dan ekspansi bisnis perusahaan. Mengutip laporan keuangan per 31 Maret 2019, Pada 14 Desember 2009, dan entitas anak menandatangani perjanjian pinjaman joint borrower dengan BCA. Fasilitas itu mencakup letter of credit dengan pagu pada tanggal 31 Desember 2018 dengan nilai maksimal US$65 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut, dan entitas anak menerima fasilitas pinjaman revolving sebesar Rp1,2 triliun. Per Maret 2019, total liabilitas mencapai Rp7,39 triliun, menurun dari akhir 2018 sebesar Rp7,86 triliun. Dari sisi kinerja, pendapatan perusahaan per 31 Maret 2019 mencapai Rp7,12 triliun, turun dari kuartal I/2018 sebesar Rp8,28 triliun. Laba bersih pun anjlok menjadi Rp47,38 miliar dari sebelumnya Rp205,36 miliar.
4. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk () mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure US$200 juta pada 2019. Fokus investasi utama perseroan tahun ini yaitu berada di pembangkit listrik. Selain bisnis pembangkit listrik, perseroan juga akan berinvestasi di bisnis multimedia. Alokasi yang disiapkan sebesar US$30 juta. Dalam laporan tahunan 2018, perseroan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas 900 megawatt (MW) di sektor ketenagalistrikan. Lini usaha itu berkontribusi US$513,5 juta terhadap pendapatan 2018 atau naik 36,7% dibanding US$375,6 juta tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, membukukan pendapatan US$1,76 miliar pada 2018. Realisasi itu naik 33,8% dari US$1,32 miliar pada 2017.

Sumber : admin