Kilas Emiten: DILD, TDPM, TAMU, dan PBRX
Thursday, August 09, 2018       08:52 WIB

Ipotnews - Berikut kilas emiten layak perhatian sebelum memulai dagang pagi ini, Kamis (9/8):
1. PT Intiland Development Tbk () memutuskan untuk menunda sementara rencana penerbitan obligasi global alias global bond yang semula ditargetkan akan dilakukan tahun ini. Dalam target awal, perusahaan properti ini ingin menerbitkan global bond maksimal US$ 250 juta. Penundaan penerbitan surat utang berdenominasi mata uang asing itu dilakukan lantaran kondisi pasar obligasi global saat ini dinilai belum tepat. Menurut manajemen, rencana penerbitan global bond itu semula difokuskan untuk merestrukturisasi utang Intiland. Itu hanya sebagai strategi jangka panjang perusahaan untuk mencoba mencari dana dari pasar global. Untuk memenuhi kebutuhan dana tahun ini, Intiland masih bisa mengandalkan arus kas dan fasilitas pinjaman yang belum ditarik. Kebutuhan dana perusahan lebih banyak untuk melanjutkan pembangunan proyek yang sudah berjalan.
2. PT Tridomain Performance Materials Tbk () membidik laba bersih pada tahun ini dapat mencapai US$12 juta. Target tersebut meningkat 66,7% dibandingkan laba bersih perseroan pada tahun lalu yang sebesar US$7,2 juta. Perseroan menyampaikan perseroan telah membukukan kenaikan permintaan baik dari dalam maupun luar negeri. Saat ini, klien terbesar perusahaan merupakan industri cat yang mengggunakan resin khusus sebagai campuran pada bahan baku. Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar 55% dari total perolehan dana IPO yang sebesar Rp411,02 miliar. Perseroan juga menggunakan dana IPO dan menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) untuk dapat meningkatkan kapasitas pabrik pada tahun ini. Belum lama ini, perseroan baru saja menerbitkan MTN baru senilai Rp660 miliar untuk peningkatan kapasitas.
3. PT Pelayaran Tamarin Samudera Tbk () memprediksi masih akan membukukan kerugian pada tahun ini. Pasalnya, dua unit kapal perseroan belum akan tergunakan dalam waktu dekat. Manajemen menyampaikan bisnis perseroan secara umum menunjukkan perbaikan, terdampak dari pemulihan harga minyak dunia. Saat ini, tender-tender mulai kembali bergairah. Pada 2017, perseroan membukukan rugi komprehensif sebesar US$3,13 juta, mengecil 53,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu rugi US$6,79 juta. Pada tahun ini, perseroan memprediksi masih akan membukukan rugi komprehensif sebesar US$2,6 juta. Perseroan menjelaskan utilisasi perseroan saat ini membaik ke level 60%, dari tahun lalu pada kisaran 50%. Tiga dari lima kapal milik perseroan sedang menjalankan kontrak dari Petronas dan Cnooc.
4. PT Pan Brothers Tbk () menyebutkan perolehan pendapatan pada semester I/2018 tumbuh sekitar 10% year on year (yoy). Pencapaian itu sejalan dengan target kenaikan setahun penuh sebesar 15%. Saat ini perseroan masih melakukan penelaahan terbatas (limited review) laporan keuangan per Juni 2018. Namun, nilai pendapatan berhasil meningkat 10% yoy sesuai dengan proyeksi manajemen. Manajemen menambahkan, kinerja perseroan sepanjang Januari-Juni 2018 masih sesuai dengan target peningkatan pendapatan 15% pada tahun ini. Artinya, membidik penjualan senilai US$638,76 juta dari 2017 sebesar US$549,35 juta. Untuk memacu peningkatan pendapatan, perusahaan berupaya memacu produktivitas sambil melakukan efisiensi. Bila produksi bertumbuh, secara otomatis volume penjualan turut naik.

Sumber : admin