Kilas Emiten: DMAS, KIJA, TELE, dan CAKK
Friday, August 16, 2019       08:56 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan sebagai referensi perdagangan hari ini, Jumat (16/8):
1. PT Puradelta Lestari Tbk () mencatatkan pencapaian marketing sales pada semester I/2019 sebesar Rp1,22 triliun. Dengan rincian, perseroan membukukan marketing sales untuk lahan seluas 19 hektare setara dengan Rp 914 miliar pada kuartal I/2019 lalu pada kuartal II/2019 sebesar Rp304 miliar.Selain itu, perseroan juga tengah mengincar kemungkinan penambahan land bank perseroan. Pada semester I/2019 meraup pendapatan usaha sebesar Rp985 miliar naik 298,78 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha pada semester I/2018 sebesar Rp247 miliar. Adapun, laba bersih perseroan mencapai Rp625,75 miliar meningkat sebesar 565,95% dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada semester pertama tahun sebelumnya sebesar Rp94 miliar.
2. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk () menorehkan marketing sales sebesar Rp752 miliar atau 47 persen dari target perseroan sebesar Rp1,6 triliun. Sejauh ini, perseroan telah menerima permintaan untuk lahan di Kendal dan Cikarang. Target marketing sales sebesar Rp1,6 triliun sudah tercapai 47 persen. Adapun pada 2019, perseroan menargetkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp900 miliar. Target tersebut sama dengan realisasi pada 2018. Di sisi lain, bottom line yang berbalik positif dari posisi rugi Rp244,47 miliar pada semester I/2018 menjadi laba Rp52,20 miliar pada semester I/2019.
3. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk () pada sepanjang semester I/2019 mencatatkan laba tercatat turun 43,49 persen secara tahunan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, pada semester I/2019 pendapatan tercatat melemah 11,04 persen menjadi Rp12,56 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,12 triliun. Di sisi lain, beban pokok perseroan tercatat lebih rendah 14,33 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut beban pokok tercatat Rp11,83 triliun, sedangkan tahun sebelumnya Rp13,21 triliun. Laba kotor emiten berkode saham tersebut tergerus 20,48 persen secara tahunan dari Rp914,5 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp727,18 miliar pada semester I/2019. Alhasil, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat senilai Rp170,26 miliar atau tergerus 43,49 persen dari tahun sebelumnya Rp301,33 miliar.
4. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk () telah menyerap alokasi belanja modal sebesar Rp14 miliar untuk perawatan mesin. Sementara itu, rencana belanja modal Rp150 miliar belum dieksekusi. Hingga semester I/2019, perseroan telah menyerap belanja modal senilai Rp14 miliar untuk perawatan mesin. Adapun, rencana belanja modal senilai Rp150 miliar untuk penambahan kapasitas belum digunakan. Pada semester I/2019, membukukan penjualan Rp146,60 miliar atau naik 34,16% secara tahunan. Sebaliknya, laba bersih tertekan 43,72% menjadi Rp5,42 miliar pada periode tersebut. Manajemen menjelaskan bahwa laba yang tertekan seiring dengan strategi perusahaan mempertahankan pangsa pasar dengan meningkatkan kualitas produk sehingga menyebabkan biaya tambahan. Di samping itu, perseroan memberikan kompensasi terhadap risiko kepecahan. Hal tersebut tercermin dari retur dan potongan penjualan yang naik 45,39% menjadi Rp561,71 juta pada semester I/2019.

Sumber : admin