Kilas Emiten: DOID, CSIS, CPRO, dan ELTY
Wednesday, November 21, 2018       08:31 WIB

Ipotnews - Berikut kilas emiten yang layak mendapat perhatian sebelum memulai transaksi usai libur hari ini, Rabu (21/11):
1. PT Delta Dunia Makmur Tbk () tengah menyusun rencana untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun 2018 ini dan tahun 2019 nanti. Perusahaan kian optimis untuk mencapai target kinerja baik dari sisi operasional maupun dari sisi keuangan di akhir tahun ini. Manajemen menyatakan, strategi yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut adalah dengan tetap fokus pada peningkatan utilisasi dan produktivitas alat-alat berat yang dimiliki . Perseroan akan menyiapkan belanja modal di kisaran US$ 150 juta hingga US$ 175 juta yang sumbernya sebagian besar dari kas internal dan dari pinjaman perusahaan leasing. Manajemen beralasan bahwa jumlah capex 2019 lebih kecil karena di tahun ini perusahaan telah menggunakan capex yang cukup besar untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penggantian peralatan.
2. PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk () telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) pada 16 November 2018, lalu. Dari hasil rapat tersebut, disetujui konversi utang menjadi peningkatan modal yang disetor. Selanjutnya, dalam RUPS juga perseroan menyetujui konversi hutang menjadi peningkatan modal disetor oleh entitas anak yakni PT Olympic Bangun Persada. Sebagai gambaran, pada tahun lalu meraup pendapatan sebesar Rp 51,13 miliar dengan perolehan laba Rp 709,03 juta. Selain itu, juga menyiapkan kawasan sperti CBD yang lengkap dengan sekolah, kantor, perumahan dan mal. Tetapi, kata Juanda, rencana ini butuh waktu 15 tahun. sendiri akan menjadi main contractor dalam perencanaan pengembangan proyek tersebut.
3. PT Central Proteina Prima Tbk () faktor perbaikan cuaca mendorong industri pertambakan pada kuartal IV/2018, sehingga permintaan pakan dapat meningkat. Ada tiga faktor yang memengaruhi permintaan pakan. Pertama, peningkatan dolar AS terhadap rupiah membuat margin pakan tergerus, karena masih ada komponen bahan baku yang diimpor. Kedua, saat Lebaran petambak belum melakukan stocking, sehingga permintaan pakan menurun. Ketiga, kekeringan yang memuncak pada September 2018 membuat produksi udang terbatas. Pada kuartal IV/2018, diharapkan faktor cuaca membaik bagi industri pertambakan, sehingga permintaan pakan pulih. Pada tahun ini, perseroan menargetkan ekspor udang olahan meningkat menjadi 8.000--9.000 ton dengan estimasi nilai pemasaran US$90 juta--US$100 juta. Tahun lalu, penjualan udang olahan berkisar 6.000 ton dengan nilai US$60--US$70 juta.
4. PT Bakrieland Development Tbk () menganggarkan belanja modal senilai Rp300 miliar untuk kebutuhan pengembangan 2019. Manajemen mengatakan bahwa perseroan sudah menyiapkan sejumlah proyek untuk dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan. Namun, perseroan akan melakukannya secara bertahap. Selain itu, dana belanja modal juga akan dialokasikan untuk tahap awal proyek pengembangan ulang Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro ( GMSB ) dan Plaza Festival, Jakarta. Proyek ini merupakan proyek kerja sama dengan pemda DKI Jakarta. Selanjutnya, sisa dana belanja modal akan digunakan untuk pengembangan proyek perseroan di Lampung dan penyelesaian beberapa proyek existing perseroan.

Sumber : admin