Kilas Emiten: DSFI, PPRO, SRAJ, dan BBCA
Wednesday, February 06, 2019       08:56 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian sebelum memulai transaksi pagi ini, Rabu (6/2):
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk () memproyeksikan pertumbuhan penjualan pada 2019 mencapai 5% atau sekitar Rp684,49 miliar. Manajemen mengungkapkan bahwa target volume penjualan pada 2019 sebanyak 8.200 ton, yang terdiri dari 6.400 ton ekspor dan 1.800 ton lokal. Adapun target ini naik 300 ton dibanding tahun lalu. Sebagai informasi saja, hingga September 2018, gross profit margin dan net profit margin perseroan masing-masing 11,23% dan 1,11%. Sementara itu, penjualan dan laba bersih selama 9 bulan di tahun 2018 masing-masing senilai Rp452,98 miliar dan Rp5,04 miliar. Pada akhir pekan silam, perseroan juga melakukan pergantian direksi dan komisaris, dengan tujuan memperkuat penjualan perseroan di dalam negeri dan ekspor.
2. PT PP Properti Tbk () kembali meluncurkan obligasi berkelanjutan di tahun 2019. Ini merupakan obligasi bertahap II yang secara keseluruhan membidik dana hingga Rp2 triliun. Obligasi berkelanjutan tahap II ini ditawarkan dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp800 miliar. Secara rinci, untuk jumlah pokok Rp538,30 miliar akan ditawarkan dengan bunga tetap sebesar 11,15% per tahun. Frekuensi pembayaran bunga per triwulan dan akan jatuh tempo pada 22 Februari 2022 dengan tenor 3 tahun. Sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp261,70 miliar akan dijamin secara penjaminan kesanggupan terbaik (best effort) oleh penjamin pelaksana emisi obligasi.
3. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk () sebagai pengelola rumah sakit Mayapada Hospital ini meraih dana pinjaman sebesar Rp100 miliar untuk membeli lahan. Fasilitas pinjaman ini diterima dari PT Bank Mayapada Internasional. Jenis pinjaman ini merupakan pinjaman tetap angsuran line yang diberikan kepada PT Sejahtera Inti Sentosa, anak usaha perseroan dengan jangka waktu pinjaman 120 bulan dengan grace period 24 bulan. Bunga pinjaman ini sebesar 11% per tahun dengan provisi 1% flat. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja pengembangan rumah sakit baru untuk menunjang keuntungan perusahaan di kemudian hari. Perseroan juga memberikan jaminan corporate guarantee PT Sejahtera Inti Sentosa dan sebidang tanah seluas 20.000 m di Babakan Madang, Bogor. Sebelumnya, perseroan juga telah membeli tiga bidang tanah di Bogor dengan nilai Rp37,5 miliar. Pembelian aset tanah tersebut berasal dari dana operasional perseroan dan bukan merupakan transaksi afiliasi.
4. PT Bank Central Asia Tbk () mencatatkan laba bersih komprehensif tahun berjalan sepanjang 2018 senilai Rp25,55 triliun. Berdasarkan laporan bulanan perseroan hingga Desember 2018, laba tersebut meningkat 12,11% secara year on year (yoy) dibandingkan raihan laba pada Desember 2017 senilai Rp22,79 triliun. Pertumbuhan laba perseroan ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp537,91 triliun, tumbuh 15,03% (yoy) dibandingkan Desember 2017 dengan penyaluran senilai Rp467,61 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp630,09 triliun. Angka ini tumbuh 8,14% (yoy) dibandingkan Desember 2017 senilai Rp581,18 triliun. Dari capaian tersebut, hingga 2018 berakhir, aset perseroan tercatat mencapai Rp808,63 triliun. Aset ini tumbuh 10,05% (yoy) dibandingkan Desember 2017 senilai Rp734,78 triliun. Manajemen pun menyampaikan bahwa meski kinerja perseroan memuaskan, namun pada tahun ini perseroan akan memasang target konservatif mengingat likuiditas diprediksi masih akan mengetat.

Sumber : admin