Kilas Emiten: ELSA, PANR, DILD, ASII, dan WINS
Wednesday, August 29, 2018       08:37 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini layak mendapat perhatian sebelum memulai transaksi pagi ini, Rabu (29/8):
1. PT Elnusa Tbk () mengantongi kontrak carry forward jasa minyak dan gas (migas) sebesar Rp 4,07 triliun. Mayoritas kontrak berasal dari Grup PT Pertamina (Persero). Kontrak-kontrak tersebut meliputi jasa pengelolaan water base mud dan oil base mud di Sumatera, onshore contruction services, technical services contract untuk fabrikasi instalasi di laut Jawa dan pengadaan jasa hydraulic workover services di Hululais. Kini juga tengah membidik kontrak-kontrak baru pada semester II 2018 ini. Kontrak baru untuk pekerjaan seismik sebesar Rp 144 miliar. Adapun carried over untuk proyek seismik pada periode Januari 2018 sebesar Rp 240 miliar sehingga total perolehan kontrak pada periode Januari hingga Juni 2018 sebesar Rp 384 miliar. Sedangkan kontrak seismik yang berakhir pada semester I 2018 sebesar Rp 349 miliar.
2. PT Panorama Sentrawisata Tbk () Sepanjang semester I 2018 membukukan penjualan Rp 2,9 triliun dengan pendapatan bersih Rp 1,2 triliun. Pada priode yang sama tahun lalu, penjualan perusahaan ini hanya mencapai Rp 2,4 triliun dengan net revenue Rp 1 trilun. Dengan kata lain, ada kenaikan penjualan sebesar 19% year on year (yoy). Pendapatan terbesar perseroan berasal dari lini usaha travel dan leisure yang mencapa 90%. Hingga semester I tahun ini, net profit perusahaan mencapai Rp 3,3 miliar. Manajemen mengatakan, akan mengejar pertumbuhan kinerja hingga 20% hingga akhir tahun. Target pertumbuhan perusahaan 20% akan tercapai lantaran potensi wisata masih besar, ditambah lagi pemerintah mendukung pariwisata dengan dibukanya infrastruktur untuk mendukung akses tempat-tempat pariwisata. Untuk mengejar kinerja di semester kedua, perusahaan akan meningkatkan kinerja dan pemenfaatan teknologi, baik back-end mapun front-end untuk mengejar percepatan usaha. Tahun ini, menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 50 miliar. Capex tersebut digunakan hanya untuk pengembangan infrastruktur teknologi.
3. PT Intiland Development Tbk () menyiapkan strategi pemasaran yakni program Smart Deals Fest untuk mengejar target pemasaran atau marketing sales Rp3,3 triliun tahun ini, yang mana baru terealisasi Rp1,3 triliun atau 38% dari target tersebut. Peluncuran program Smart Deals Fest ini, bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk bisa memiliki produk-produk properti Intiland dengan beragam fasilitas kemudahan.
Perseroan mengatakan, program Smart Deals Fest diadakan merupakan strategi kunci perseroan untuk menghadapi dan mengantisipasi kondisi ini. Perseroan berfokus pada upaya menjaga dan meningkatkan kinerja penjualan. Perseroan optimistik daya beli konsumen dan tingkat kebutuhan terhadap produk properti masih tinggi. Perseroan akan menjalankan program tersebut pada proyek-proyek yang sudah ada dan yang siap diselesaikan.
4. PT Astra International Tbk () mengejar target pangsar kendaraan roda empat dapat mencapai 50% setelah pada beberapa bulan selama semester I/2018 sempat tertekan ke level sekitar 48%. Penurunan pangsa tersebut terdampak dari ketatnya persaingan. Manajemen menyampaikan pada Juli 2018 perseroan telah beroperasi dengan kapasitas baru untuk memproduksi Rush dan Terios yaitu mencapai 13.000 unit per tahun dari sebelumnya hanya 7.000 unit. Kenaikan penjualan produk segmen SUV tersebut diyakini akan mampu mempertahankan pangsa pasar 50% hingga akhir tahun. Sebagai catatan, pada paruh pertama tahun ini pasar nasional tumbuh 4% namun penjualan kendaraan Astra justru mengalami penurunan 10%. Perseroan menjelaskan tambahan penjualan dari kapasitas produksi sebesar 13.000 unit tersebut, perseroan mengekspor 3.000 unit total Rush dan Terios. Fasilitas produksi terbaru itu akan menyokong margin sehingga meningkatkan laba kotor dari lini otomotif Astra.
5. PT Wintermar Offshore Marine Tbk () usaha perseroan untuk memperbaiki kinerja nampaknya menunjukkan kemajuan. hingga Juli 2018 telah berhasil memperoleh nilai kontrak sebesar US$ 77 juta. Manajemen mengatakan, nilai kontrak ini berasal dari kontrak baru dan perpanjangan kontrak untuk satu sampai dua tahun ke depan yang terealisasi di bulan Juli. Pada semester II-2018 berharap bisa mencapai nilai kontrak yang sama, mengingat ada beberapa kontrak pada semester I yang belum terealisasi dan rencananya akan terealisasi pada semester II yang dimulai dari periode kuartal III hingga kuartal IV. Tidak hanya itu, manajemen menambahkan, pada semester II juga ada beberapa proyek perpanjangan kontrak yang diharapkan bisa memberi kontribusi.

Sumber : admin