Kilas Emiten: INDF, KLBF, SMBR, dan DILD
Tuesday, September 25, 2018       08:48 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian sebelum memulai transaksi hari ini, Selasa (25/9):
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk () tengah menaikkan harga tepung terigu di pasar, seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Manajemen menuturkan, sejak Mei 2018 hingga saat ini, telah terjadi kenaikan harga tepung terigu minimal 10%, bila mengikuti nilai tukar dolar terhadap rupiah. Perseroan juga berencana menyesuaikan harga tepung terigu, mengingat kuatnya faktor nilai tukar. Pada semester I/2018, penjualan perusahaan mencapai Rp35,99 triliun, naik 0,95% dari posisi Rp35,65 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun penjualan dari segmen Bogasari pada semester I/2018 senilai Rp9,89 triliun, atau naik 7,5% dari Rp9,2 triliun year on year. Sementara itu, laba usaha segmen Bogasari yang dicatatkan pada semester I/2018 senilai Rp550,66 miliar, turun dibanding periode tahun sebelumnya.
2. PT Kalbe Farma Tbk () mengincar kontribusi penjualan produk untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dapat menembus 10%--15% pada 2019. Perseroan mengatakan cakupan penjualan produk untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ( BPJS ) Kesehatan telah diperoleh saat proses e-catalogue. Kontribusi pendapatan dari segmen tersebut masih terbilang kecil namun terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2018, membukukan pertumbuhan penjualan 3,12% secara tahunan. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp10,06 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp10,38 trililiun. Akan tetapi, beban pokok penjualan naik lebih besar dibandingkan dengan penjualan bersih perseroan. Tercatat, terjadi kenaikan 4,78% dari Rp5,14 triliun menjadi Rp5,38 triliun. Sedangkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tipis 0,03% secara tahunan.
3. PT Semen Baturaja Tbk () bakal menggenjot penjualan ke proyek pemerintah dan swasta lewat dua produk baru yang diluncurkan perseroan. Manajemen mengungkapkan terdapat dua produk baru yang diluncurkan oleh perseroan yakni Portland Cement Type II dan Portland Cement Type V. Total biaya yang digelontorkan untuk pengembangan dan riset serta perizinan dua produk tersebut berkisar Rp395,42 juta. Secara detail, Produk Tipe II ditujukan untuk bangunan dengan kadar sulfat tinggi. Pekerjaan yang cocok dengan jenis tersebut yakni bangunan, dermaga, irigasi, bendungan, dan infrastruktur. Sementara itu, Tipe V cocok untuk bangunan yang memiliki kadar sulfat sangat tinggi seperti bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, dan pembangkit listrik. Dengan demikian, konsumen yang disasar yakni proyek pemerintah dan swasta yang berada di wilayah pangsa pasar perseroan.
4. PT Intiland Development Tbk () mengatur sejumlah strategi untuk meningkatkan marketing sales di kuartal IV -2018 ini. Salah satunya dengan menggenjot penjualan proyek-proyek eksisting perusahaan properti tersebut. Strategi lain, meluncurkan beberapa proyek properti baru. Perusahaan akan meluncurkan dua proyek baru di Jakarta dan Surabaya. Nantinya masing-masing kawasan terpadu di kedua kota besar tersebut akan memiliki luas 1 hektare hingga 2 hektare. Kedua proyek ini akan diperuntukkan bagi konsumen properti menengah ke atas. Perseroan mengakui hingga saat ini pasar properti masih cenderung flat sehingga penjualan properti di kuartal IV-2018 ini masih cukup menantang bagi . Belum lagi, sentitimen negatif dari global yang semakin menjadi-jadi sehingga penjualan emiten properti bisa saja tertahan.

Sumber : admin