Kilas Emiten: INTA, ADMG, PPRE, dan BUMI
Wednesday, January 09, 2019       08:41 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan sebelum memulai transaksi pagi ini, Rabu (9/1):
1. PT Intraco Penta Tbk () membidik penjualan alat berat dapat meningkat 25% dari tahun lalu. Pergerakan harga komodits global diyakini masih positif untuk menunjang bisnis perseroan pada tahun ini. Jika mengacu pada angka penjualan alat berat selama Januari--November 2018, penjualan tersebut akan menyentuh nyaris 1.100 unit pada tahun ini. Perseroan menyampaikan akan menggenjot penjualan dari merek-merek andalan seperti Volvo CE, SDLG , Bobcat, dan Dressta yang permintaannya potensial di 2019. Hingga saat ini sebagian besar penjualan alat berat perseroan masih disumbangkan oleh alat berat merek Volvo CE karena memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan pesaing, terutama dengan harganya yang kompetitif. Di tahun ini, perseroan pun masih mengandalkan pendapatan dari sektor pertambangan batu bara dan pertambangan komoditas lain, serta industri dasar, infrastruktur, migas, transportasi, dan permintaan dari sektor pertanian.
2. PT Polychem Indonesia Tbk () menginformasikan telah membeli saham senilai Rp 9,49 miliar. membeli sebanyak 114,43 juta saham dengan harga Rp 83 per saham. Pasca pembelian ini, kepemilikan saham di Bank Ganesha menjadi 114,43 juta atau setara 1,03%, dari sebelumnya tidak ada. Manajemen menyebutkan bahwa transaksi ini sudah dilakukan pada 28 Desember 2018 dengan tujuan untuk tambahan investasi yang dicatat sebagai efek yang dapat ditransaksikan atau marketble securities. Pada penutupan perdagangan, Selasa (8 Januari 2019), harga saham melemah 1,84% ke level Rp 320 per saham. Sedangkan harga saham menguat 2,38% menjadi Rp 86 per saham.
3. PT PP Presisi Tbk () membukukan kontrak baru Rp5,2 triliun pada 2018 atau melampaui target senilai Rp5,0 triliun. Perseroan menyatakan bahwa mendapatkan tambahan kontrak baru Rp758,5 miliar pada Desember 2018 dan pekerjaan itu berasal dari civil work dan ready mix pelabuhan Patimban, pekerjaan civil work pelabuhan dan jalan akses pabrik kertas OKI, formwork Darmo Hill, TOD Pondok Cina Depok, The Park Sawangan, serta kontrak eksplorasi tambang batu bara di Kalimantan Timur. Dengan tambahan pekerjaan tersebut, total kontrak baru yang dikantongi perseroan sepanjang Januari 2018-Desember 2018 senilai Rp5,2 triliun. Pencapaian itu melampaui 4% target Rp5,0 triliun pada 2018. Untuk mencapai target tersebut, manajemen menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya memperkuat sinergi dengan entitas induk, PT PP (Persero) Tbk., melalui pengerjaan semua kontrak. "Seiring dengan kontrak-kontrak baru yang diperoleh PP pada kuartal IV/ 2018 yang akan di-drowdon kepada kami pada 2019 serta kontrak-kontrak baru yang diperoleh pada 2019.
4. PT Bumi Resources Tbk () menyebut telah memproses pembayaran utang Tranche A sebesar US$219,54 juta. Dengan pembayaran utang tahap keempat tersebut, perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar US$219,54 juta secara tunai (cash), terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$134,37 juta dan bunga sebesar US$85,17 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest). Pembayaran Tranche A berikutnya tercatat akan jatuh tempo pada 8 April 2019. Dileep menyampaikan kupon PIK dari tanggal 11 April 2018 hingga 8 Januari 2019 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi. Sebagaimana diketahui, perseroan menggunakan fasilitas Tranche sebagai skema perjanjian damai dengan sejumlah kreditur untuk restrukturisasi utang. Tranche A senilai US$600 juta ditargetkan dapat lunas pada 2020.

Sumber : admin