Kilas Emiten: ITMG, GEMS, HEAL, dan ARKA
Tuesday, August 20, 2019       09:20 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk memperkaya referensi transaksi saham pagi ini, Selasa (20/8):
1. PT Indo Tambangraya Megah Tbk () mengalami penurunan laba bersih 31% secara tahunan pada semester I/2019 2019 akibat pelemahan harga batu bara. . Jumlah yang dikantongi perseroan turun dari US$103 juta pada semester I/2018 menjadi US$69 juta per 30 Juni 2019. Manajemen menjelaskan bahwa ekonomi global mengalami tekanan akibat perang dagang. Kondisi itu menyebabkan turunnya permintaan batu bara dunia, khususnya dari China. Kendati demikian, pendapatan bersih perseroan naik 10% secara tahunan dari US$809 juta pada semester I/2018 menjadi US$893 juta pada semester I/2019. Pencapaian itu ditopang naiknya volume penjualan sebesar 28% secara tahunan menjadi 12,3 juta ton. Sebagai catatan, beban pokok pendapatan perseroan naik 25,23% secara tahunan pada semester I/2019.
2. PT Golden Energy Mines Tbk () membukukan penurunan laba bersih 47,49 persen secara tahunan pada semester I/2019. Berdasarkan laporan keuangannya perseroan membukukan pendapatan US$491,64 juta pada semester I/2019. Realisasi tersebut naik tipis 2,27 persen dari US$480,74 juta periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi, beban pokok penjualan perseroan naik lebih tinggi. Tercatat, jumlah yang dikeluarkan perseroan naik 11,73 persen dari US$287,31 juta pada semester I/2018 menjadi US$321,01 juta per 30 Juni 2019. Beberapa komponen beban pokok penjualan yang naik signifikan yakni jasa penambangan. Komponen tersebut tercatat naik 5,66 persen secara tahunan menjadi US$130,35 juta pada semester I/2019. Selanjutnya, ongkos angkut batu bara perseroan juga naik 34,60 persen secara tahunan pada semester I/2019. Nilai yang dirogoh perseroan naik dari US$29,05 juta pada semester I/2018 menjadi US$39,19 juta pada semester I/2019.
3. PT Medikaloka Hermina Tbk () melaporkan pendapatan sebesar Rp1,79 triliun pada semester I/2019 atau naik 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya berkat pasien umum. Kontribusi paling besar untuk pendapatan adalah pasien umum sebesar 57 persen, sedangkan kontribusi dari pasien jaminan kesehatan nasional (JKN) sebesar 43 persen. Sementara itu, juga menghasilkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp429,2 miliar dengan peningkatan margin menjadi 24%. Perseroan juga menunjukan kenaikan EBITDA sebesar 36,4% bila dibandingkan EBITDA pada semester I/2018 sebesar Rp314,7 miliar. Peningkataan margin tersebut dikarenakan inisiasi penurunan biaya operasional. Sampai dengan semester I/2019, tingkat hunian tempat tidur (BOR) RS Hermina berada pada level 70,6%. Adapun total hari rawat inap meningkat sebesar 30,9% menjadi 474.700 hari dengan masa hospitalisasi rata-rata selama 2,6 hari. yang berlokasi di pulau-pulau besar di Indonesia.
4. PT Arkha Jayanti Persada Tbk () memperoleh kontrak baru dari PT Swadaya Graha untuk proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro Jawa Timur. Nilai kontrak tersebut diproyeksi sekitar Rp55 miliar. Perseroan menilai kontrak baru tersebut akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional perseroan dikarenakan perseroan mampu mendapatkan kepercayaan untuk melakukan pekerjaan suplai, paket pemasangan dan fabrikasi struktur baja 2 untuk proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB). Adapun pada semester I/2019, perseroan membukukan penjualan senilai Rp50,80 miliar atau naik 17,08% secara tahunan. Konstruksi baja memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan senilai Rp19,17 miliar, diikuti penjualan komponen Rp17,60 miliar, body dump Rp11,85 miliar, dan jasa pengangkutan batu bara Rp2,17 miliar. Sejalan dengan kenaikan penjualan, pada paruh pertama tahun ini perseroan berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp4,20 miliar, setelah mengantongi rugi bersih senilai Rp1,26 miliar pada semester I/2018.

Sumber : admin