Kilas Emiten: ITMG, MBTO, JSMR, dan IPCC
Thursday, September 13, 2018       08:50 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut menarik jadi pertimbangan sebelum memulai transaksi hari ini, Kamis (13/9):
1. PT Indo Tambangraya Megah Tbk () optimistis kinerja keuangan sampai akhir tahun akan lebih baik meski laba semester pertama lalu menurun. Pada semester pertama 2018, mencatat pendapatan US$ 808,90 juta. Pendapatan ini tumbuh 8,03% ketimbang periode yang sama tahun lalu US$ 748,78 juta. Namun laba enam bulan pertama tahun ini turun 2,22% menjadi US$ 102,95 juta dari sebelumnya US$ 105,29 juta. menargetkan produksi batubara pada tahun ini sebesar 22,5 juta ton atau naik 1,77% dari realisasi tahun lalu sebesar 22,1 juta ton. Emiten sektor pertambangan ini menargetkan penjualan batubara 25 juta ton atau naik 7,6% dari volume penjualan tahun sebelumnya sebesar 23,1 juta ton. Pada semester pertama tahun ini, baru memproduksi 9,3 juta batubara dengan penjualan 9,6 juta ton batubara.
2. PT Martina Berto Tbk () total penjualan pada semester I/2018 senilai Rp277,9 miliar, turun sebesar 7,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp299,53 miliar. Pada 6 bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan kerugian hingga Rp21,65 miliar. Kondisi ini berbalik karena pada semester pertama tahun lalu perseroan masih berhasil mengantongi laba bersih senilai Rp3,43 miliar. Perseroan menjelaskan, pada tahun ini daya beli masyarakat masih tertekan. Selain itu, ada tekanan dari kenaikan harga energi, tapering off dan kebijakan tariff masuk Amerika Serikat, serta defisit neraca perdagangan yang membuat pelemahan nilai tukar rupiah. Alhasil, ongkos produksi membengkak. penurunan penjualan itu juga disebabkan oleh adanya produkyang mengalami kendala saat dikeluarkan dari gerai-gerai modern karena kalah bersaing dengan produk lain.
3. PT Jasa Marga Tbk () memiliki konsesi jalan tol sepanjang 1.527 kilometer yang ditargetkan dapat beroperasi penuh hingga 4-5 tahun mendatang. Sehingga, alternatif pendanaan gencar dilakukan untuk tetap menjaga struktur permodalan. Rinciannya, tahun ini perseroan telah menerbitkan reksadana penyertaan terbatas ( RDPT ) dengan plafon Rp 3 triliun secara bertahap untuk periode 5 tahun. Pada tahap pertama ini, Jasa Marga meraup dana Rp 1,4 triliun. Selain itu, mendivestasi seluruh kepemilikan pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) sebesar 19,05%. Ke depan, skema pendanaan ini dapat menjadi alternatif pendanaan Jasa Marga, sehingga memiliki fleksibilitas pembiayaan. Jasa Marga mengungkapkan, tengah mengembangkan Kawasan Toll Corridor Development (TCD) di sekitar ruas jalan tol milik Jasa Marga untuk mendukung strategi di bidang pengembangan usaha lain dan meningkatkan profitabilitas.
4. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk () berhasil mencetak laba (unaudited) Rp95 miliar di paruh pertama. Perseroan bilang, peningkatan kinerja operasional seiring tingginya ekspor mobil yang dilakukan para pabrikan otomotif ke sejumlah negara, seperti Filipina dan Thailand. Pencapaian laba ini naik 58% ketimbang periode sama di tahun lalu, sejumlah Rp60 miliar. Keuntungan anak usaha Pelindo II ini, meningkat seiring pertumbuhan pendapatan 28% secara year-on-year (yoy), menjadi Rp250,3 miliar. Dari sisi kinerja operasional, volume throughput mobil CBU meningkat 10%. Sedangkan, throughput alat berat melonjak 77,6%. Perseroan optimistis, kinerja perusahaan akan semakin membaik, meskipun beroperasi di tengah iklim industri yang masih menantang khususnya pertumbuhan ekspor dan pasar domestik. Hingga akhir tahun ini, membidik pendapatan Rp 585 miliar atau naik 38,6% dari tahun lalu yang sebesar Rp422 miliar.

Sumber : admin