Kilas Emiten: LPCK, CAMP, PPRO, dan WSKT
Tuesday, September 03, 2019       08:42 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diberi perhatian untuk memperkaya referensi transaksi saham hari ini, Selasa (3/9):
1. PT Lippo Cikarang Tbk () membukukan pendapatan sebesar Rp 686,49 miliar pada semester satu tahun ini, atau merosot 40,51% bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu (yoy). Laba perseroan juga turun 89,71% yoy dari Rp 2,04 triliun menjadi Rp 210,04 miliar. Dari segi penjualan kawasan industri, persentase penjualan tidak sebesar Jababeka, Deltamas, , dan MM 2100. Berdasarkan laporan keuangan di semester I-2019, kontribusi dari penjualan industri dan komersial terhadap pendapatan perseroan hanya sekitar 11,9%. Sisanya, lebih banyak dikontribusikan dari hasil penjualan rumah hunian dan apartemen sebesar 61,8% dari total pendapatan.
2. PT Campina Ice Cream Industry Tbk () berencana menaikkan kapasitas pabrik pada 2020 untuk memenuhi permintaan pasar. Perseroan masih mengandalkan satu pabrik di Surabaya dengan kapasitas terpasang 30 juta liter per tahun. Adapun volume produksi perseroan mencapai 25 juta-26 juta per tahun. Sementara itu pada paruh pertama tahun ini, penjualan bersih mencapai Rp503,47 miliar, naik 3,1% dari posisi Rp488,34 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan pada semester I/2019 senilai Rp209,43 miliar dan laba kotor senilai Rp294,04 miliar. Beban penjualan pada semester I/2019 mencapai Rp110,91 miliar, naik 51,78% dari posisi Rp73,07 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan komponen beban penjualan paling tinggi pada promosi dan advertensi dari posisi Rp27,93 miliar pada Juni 2018 menjadi Rp54,81 miliar pada Juni 2019.
3. PT PP Properti Tbk () optimistis pendapatan berulang (recurring income) dari aset properti milik perseroan di Kalimantan Timur akan meningkat sejalan dengan rencana pemindahan ibu kota negara. Rencana perpindahan ibu kota baru ini akan mendongkrak hotel dan mall di Balikpapan di dukung dengan banyaknya fasilitas yang dimiliki oleh hotel dan mal perseroan serta lokasi yang strategis. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, mengantongi pendapatan Rp874,82 miliar, turun 26% dari raihan Rp1,18 triliun pada semester I/2018.Dari raihan tersebut, hanya Rp70,71 miliar atau kurang dari 10% yang bersumber dari pendapatan properti atau recurring income. Pendapatan tersebut bersumber dari pendapatan hotel Rp41,66 miliar, pendapatan service charge Rp24,53 miliar, dan pendapatan sewa Rp4,51 miliar.
4. PT Waskita Karya Tbk () baru saja menerima pencairan dana proyek turnkey LRT Sumatera Selatan sebesar Rp 2,3 triliun. Sebenarnya dari proyek tersebut, akan menerima pencairan sebesar Rp 2,6 triliun di semester dua tahun ini. Sisanya, sebesar Rp 600 miliar rencananya akan diterima paling lambat akhir September 2019. Manajemen menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk pengembalian pinjaman sebesar Rp 2 triliun. Hal tersebut sejalan dengan target perseroan untuk menjaga rasio gearing sampai dengan akhir tahun. Adapun, pada tahun ini memproyeksikan mendapatkan arus kas masuk sebesar Rp 40 triliun. Dengan rincian sebanyak Rp 26 triliun dari realisasi turnkey dan Rp 14 triliun dari proyek-proyek konvensional. Pada semester I-2019 kemarin, telah menerima arus kas masuk sebesar Rp 7,49 triliun yang diperoleh dari proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Berdasarkan laporan keuangan pada semester I-2019, posisi utang perseroan sebesar Rp 103,72 triliun. Angka tersebut naik 8,61% yoy.

Sumber : admin