Kilas Emiten: MBSS, MNCN, PPRO, dan PTBA
Friday, February 15, 2019       08:49 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian untuk memperkaya referensi transaksi saham hari ini, Jumat (15/2):
1. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk ( MBSS ) optimistis untuk mencetak laba pada 2019 setelah mencatatkan rugi pada 2017 dan 9 bulan pertama 2018. Pada laporan keuangan perseroan di kuartal III/2018 laba rugi tahun berjalan uang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sejumlah US$10,40 juta. Jumlah tersebut meningkat 48,64% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yang mencatatkan rugi sebesar US$7 juta.
Dalam perjalanannya, selama semester I/2018, perseroan juga harus menemui beberapa kendala, seperti faktor cuaca, dan perbaikan armada yang rusak pada periode tersebut. Adapun pada tahun ini, perseroan rencananya akan lebih mengoptimalkan utilisasi dari armada-armada yang sudah ada serta memaintenance pemeliharan fleet. Melalui strategi yang diterapkan tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2019 sebesar 15%-20%.
2. PT Media Nusantara Citra Tbk ( MNCN ) menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini dapat mencapai antara 7% hingga 10%, ditopang oleh ekspektasi berlanjutnya pemulihan ekonomi. Selain itu, laporan BPS yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III/2018 yang sebesar 5,17% pun memberikan optimisme, sebab nilai tersebut berada di atas perkiraan konsensus pasar. Adapun, pada 2017 lalu, pendapatan perseroan mencapai Rp7,07 triliun, tumbuh 8,9% dibandingkan Rp6,50 triliujn pada 2016. Berdasarkan estimasi konsensus Bloomberg, pada akhir 2018 total pendapatan perseroan akan mencapai Rp7,28 triliun. Hingga kuartal III/2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp5,53 triliun, atau hanya tumbuh 2,7% dibandingkan periode yang sama pada 2017 yang sebesar Rp5,38 triliun.
3. PT PP Properti Tbk ( PPRO ) berencana melakukan spin off entitas anak usaha perhotelan atau hospitality dalam beberapa tahun ke depan. Aksi spin off ini akan dilakukan jika hotel di Lombok mulai beroperasi. Adapun proyek Prima Park Hotel Lombok akan selesai pada tahun 2020. Saat ini, perseroan juga memiliki lima hotel, dua di antaranya berada di bawah entitas anak perseroan. Adapun segmen hospitality berkontribusi terhadap recurring income (pendapatan berulang) perseroan. Segmen pendapatan berulang juga diperoleh dari penyewaan tenant di mal. Pada tahun ini, perseroan memproyeksikan recurring income bisa mencapai Rp235 miliar atau mencapai 7,5% dari total pendapatan perseropan. Pada 2018, nilai recurring income yang dikantongi senilai Rp180 miliar, atau berkontribusi sebesar 6% terhadap total pendapatan. Dalam kurang waktu 5 tahun lagi, perseroan memproyeksikan recurring income bisa berkontribusi hingga 15% terhadap pendapatan perseroan.
4. PT Bukit Asam Tbk ( PTBA ) mengklaim akan memenuhi kewajiban pemenuhan pasokan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) batu bara pada 2019. Manajemen menyampaikan bahwa bahwa tahun lalu penjualan batu bara perseroan ke pasar domestik sebesar 14 juta ton pada 2018 dari kuota kewajiban DMO sebesar 6 juta ton. Perseroan pun optimistis membukukan volume penjualan 25,88 juta ton sampai dengan akhir 2018. Adapun, komposisi 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan ekspor sebesar 12,15 juta ton. Peningkatan penjualan juga ditopang ekspansi ke kalori tinggi. Selain itu, permintaan batu bara khususnya di wilayah Asean positif seiring dengan beroperasinya sejumlah PLTU .

Sumber : admin