Kilas Emiten: MCAS, MBSS, DSSA, dan UNTR
Thursday, August 15, 2019       09:00 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini layak diperhatikan untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Kamis (15/8):
1. PT M Cash Integrasi Tbk () menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Kejora Ventures. menjual sekitar 10% saham miliknya pada . Manajemen mengatakam bahwa tujuan dari penjualan saham tersebut yaitu untuk kebutuhan investasi. Sebagai informasi saja, transaksi jual beli tersebut dipimpin melalui dana InterVest Star SEA Growth Fund I, yaitu dana yang dikelola bersama oleh Kejora Ventures dan InterVest. Dana tersebut didukung oleh sekelompok mitra seperti Korea Development Bank, Korea Venture Investment Corporation, NH Investment & Securities, Industrial Bank of Korea dan Barito Pacific Group. Kejora dan Intervest memiliki total dana kelolaan gabungan lebih dari US$ 1 miliar.
2. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk () berhasil membukukan laba pada semester I/2019 karena adanya peningkatan pendapatan dan efisiensi pada penggunaan konsumsi bahan bakar. Beban pokok perseroan ditekan sebesar 1,8% menjadi US$32,4 juta dari tahun sebelumnya US$33 juta. Biaya bahan bakar turun 17,7% dari US$7,7 juta pada 2018 menjadi US$6,3 juta.
Sementara itu, pendapatan perseroan pada semester I/2019 meningkat 24,3% menjadi US$40,2 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$32,4 juta. Manajemen mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena danya improvisasi pertumbuhan pada lini bisnis barging dan floating crane masing-masing sebesar 20% dan 38,7%. Adapun perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$728.143, hasil membalikkan kerugian perseroan yang dicatatkan pada tahun sebelumnya senilai US$8,91 juta.
3. PT Dian Swastika Sentosa Tbk () belum memiliki rencana pengembangan proyek baru. Manajemen mengungkapkan bahwa pada semester II-2019, fokus menyelesaikan pembangunan Independen Power Producer (IPP) PLTU Kendari-3 dan IPP PLTU Kalteng-1. Per Juni 2019, proses pembangunan IPP PLTU Kendari-3 telah mencapai 99%. Fasilitas yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara ini memiliki kapasitas 2x50 megawatt (MW). Pembangkit listrik ini akan menyuplai listrik ke PLN dengan periode perjanjian selama 25 tahun. Sedangkan kemajuan proyek IPP PLTU Kalteng-1 mencapai 97%. Pembangkit listrik tersebut berkapasitas 2x100 MW dan berlokasi di Tumbang Kajuei, Kalimantan Tengah. Hingga saat ini belum menyampaikan laporan keuangan kuartal II-2019. Dalam keterbukaan informasi, menyampaikan perusahaan tengah melakukan penelaahan terbatas (limited review) dan paling lambat akan dirilis pada 31 Agustus 2019.
4. PT United Tractors Tbk () mencatatkan pendapatan pertambangan batubara sebesar Rp 6,79 triliun atau 15,67% per Juni 2019 dari total pendapatan sepanjang semester pertama yang mencapai Rp 43,32 triliun. Sedangkan pendapatan jasa kontraktor penambangan mencapai Rp 19,27 triliun atau 44,48% dari total pendapatan . Selain batubara thermal saat ini, perseroan memiliki bisnis lain coking coal, pertambangan emas, hingga kontraktor konstruksi. Berdasarkan laporan perkembangan usaha yang rilis, total penjualan emas dari tambang emas Martabe, Sumatra Utara mencapai 194.000 ons troi sampai dengan Juni 2019. Sedangkan pendapatan bersih unit usaha itu sebesar Rp 3,6 triliun atau 8,31% dari total pendapatan . juga tengah membangun bisnis pembangkit listrik yang terletak di Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah. Manajemen memperkirakan Power Plant B Unit 5 dan 6 tersebut akan beroperasi penuh tahun 2021. Nantinya, output pembangkit listrik ini akan dijual sepenuhnya ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembangkit listrik tersebut berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) dengan nilai total investasi mencapai US$ 4,2 miliar. Dalam membangun pembangkit listrik ini, menggandeng perusahaan asal Jepang, yakni Sumitomo dan Kansai Electric. Kepemilikan United Tractors dalam proyek tersebut sebesar 25%.

Sumber : admin