Kilas Emiten: MYOH, PTBA, SIDO, dan ASII
Friday, April 26, 2019       09:01 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut patut diperhatikan untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Jumat (26/4):
1. PT Samindo Resources Tbk () mengincar pendapatan sebesar US$280 juta pada 2019, naik 16,13% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar US$241,11 juta. Manajemen berharap kenaikan pendapatan ini ditopang dari kegiatan organik atau volume produksi yang meningkat pada tahun ini. Pada 2019, perseroan mengincar volume pemindahan batuan penutup sebesar 58,1 juta bcm dan produksi batu bara sebesar 10,8 juta ton pada 2019. Hingga kuartal I/2019, volume pemindahan batuan penutup mencapai 12,8 juta bcm, sedangkan produksi batu bara sebesar 3,1 juta ton.
2. PT Bukit Asam Tbk () membagikan dividen senilai Rp3,76 triliun setara 75% dari total laba bersih pada 2018. Besaran dividen per lembar saham adalah Rp326. Adapun perseroan membukukan laba bersih sepanjang 2018 sebesar Rp5,02 triliun, tumbuh 12% dari laba bersih tahun sebelumnya yakni Rp4,48 triliun. Sisa laba bersih sebesar 25% akan digunakan sebagai cadangan umum. Pada 2019, memiliki target penjualan batu bara sebesar 28,38 juta ton yang terdiri dari 13,67 juta ton penjualan domestik dan 14,71 juta ton penjualan ekspor. Peningkatan target penjualan ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batubara medium to high calorie sebesar 3,8 juta ton. Tahun ini produksi batu bara tumbuh tipis 3% dari realisasi pada 2018 menjadi 27,26 juta ton.
3. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk () mencatat kenaikan biaya iklan dan promosi sebesar 44,77% menjadi Rp47,57 miliar pada kuartal I/2019, seiring dengan fokus perseroan meningkatkan penjualan ekspor. Pada kuartal I/2019, kontribusi penjualan ekspor meningkat menjadi 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk () mencatat kenaikan biaya iklan dan promosi sebesar 44,77% menjadi Rp47,57 miliar pada kuartal I/2019, seiring dengan fokus perseroan meningkatkan penjualan ekspor. Pada kuartal I/2019, kontribusi penjualan ekspor meningkat menjadi 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada kuartal I/2019, perseroan mencetak penjualan sebesar Rp713,68 miliar, naik 14,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp620,85 miliar. Penjualan berasal dari segmen jamu herbal dan suplemen sebesar Rp488,04 miliar, diikuti makanan dan minuman sebesar Rp193,58 miliar, dan farmasi sebesar Rp32,06 miliar. Pada 2019, perseroan mengincar penjualan dan laba bersih masing-masing dapat bertumbuh 10% dibandingkan dengan 2018. Adapun, target belanja modal sebesar Rp150 miliar digunakan sebagai belanja modal untuk perawatan dan pemeliharaan mesin.
4. PT Astra International () akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 154,13 per saham atau total Rp 6,23 triliun dari laba bersih 2018 yang akan dibagikan 24 Mei 2019. Pada harga saham saat ini di Rp 7.474 per saham, maka yield dividen sebesar 2,06%. Dengan tambahan dividen ini, maka akan membagikan total dividen tunai Rp 214,13 per saham atau Rp 8,66 triliun dari laba tahun buku 2018. Sebelumnya sudah membagikan dividen interim Rp 60 per saham pada 31 Oktober 2018 atau seluruhnya sejumlah Rp 2,42 triliun. masih menyisakan laba sebesar Rp 13 triliun yang akan digunakan sebagai laba ditahan. Dividen ini lebih besar dari pembagian dividen tahun buku 2017 yang sebesar Rp 5,26 triliun atau Rp 130 per saham.

Sumber : admin