Kilas Emiten: PANR, TOBA, PWON, dan INDY
Thursday, March 14, 2019       09:00 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi sebelum memulai transaksi hari ini, Kamis (14/3):
1. PT Panorama Sentrawisata Tbk () berencana menerbitkan obligasi senilai Rp400 miliar sampai dengan jangka waktu penerbitan 2021. Selain obligasi, perseroan juga akan meminjam sejumlah dana ke lembaga keuangan, bank, ataupun lembaga keuangan non bank dengan menjaminkan kekayaan perseroan. Selain itu rencana strategis perseroan lainnya adalah melakukan efisiensi melalui penggunaan IT untuk mendukung hubungan internal. Kini, perseroan pun melakukan beberapa strategi untuk tetap menjaga pertumbuhan pendapatan. Adapun, bisnis pariwisata saat ini masih terdampak bencana alam yang terjadi pada tahun lalu. Selain faktor bencana alam, penguatan nilai tukar dolar AS juga telah membuat rupiah terdepresiasi hingga 10%.
2. PT Toba Bara Sejahtra Tbk () masih mengincar akuisisi proyek kelistrikan pada 2019 sejalan dengan upaya penambahan portofolio di sektor tersebut. Manajemen mengungkapkan bahwa perseroan telah merampungkan akuisisi 100% saham PT Batu Hitam Perkasa (BHP) pada akhir 2018. BHP merupakan pemegang saham 5% PT Paiton Energy yang mengoperasikan tiga pembangkit listrik berkapasitas total 2.045 megawatt (MW) dengan teknologi supercritical boiler. Perseroan pun berharap kontribusi pendapatan dari pertambangan dan pembangkit listrik akan mencapai komposisi 50:50 pada 2021. Perseroan juga tengah mengerjakan dua proyek pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) yakni Sulbagut-1 berkapasitas 2 x50 MW dan Sulut-3 berkapasitas 2 x 50 MW.
3. PT Pakuwon Jati Tbk () akan menambah 2 gedung perkantoran dan hotel untuk menjaga kestabilan komposisi pendapatan berulang perusahaan. Manajemen juga mengatakan bahwa saat ini komposisi pendapatan berulang dari proyek properti terjaga stabil pada kisaran 49% dari total pendapatan. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu untuk pendapatan berulang. Sejalan dengan rencana ekspansi kantor dan hotel, perseroan sekaligus menyelesaikan penambahan ruang ritel, di Pakuwon city masih yang masih dalam konstruksi. Proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2020-2021. Manajemen pun menuturkan bahwa kinerja ritel yang stabil didorong oleh strategi perusahaan dalam menjaga tingkat okupansi yang diperoleh melalui tingkat kunjungan masyarakat. Adapun rata-rata tingkat okupansi ritel perseroan berada pada kisaran 60%. Bahkan untuk mal di Jakarta seperti Kota Kasablanka, bisa mencapai 90%.
4. PT Indika Energy Tbk () melalui salah satu anak usahanya PT Kideco Jaya Agung mendapatkan apresiasi dan penghargaan wajib dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan atau Ditjen Pajak. Kideco merupakan salah satu pembayar pajak terbesar pada tahun 2018. Manajemen menyebutkan bahwa tahun 2018 merupakan tahun yang positif bagi Kideco terkait perbaikan nilai penjualan batubara. Adapun nilai penjualan batubara Kideco pada tahun 2018 mencapai US$ 1,8 milyar atau naik 12,5% dibandingkan tahun 2017. Faktor yang mendasari pencapaian tersebut antara lain kenaikan target produksi batubara dari 32 juta ton menjadi 34 juta ton, serta diiringi dengan membaiknya harga jual batubara perseroan.

Sumber : admin