Kilas Emiten: PGAS, ENRG, PTPP, dan SIMP
Tuesday, June 11, 2019       08:53 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini layak mendapat perhatian untuk memperkaya referensi transaksi saham hari ini, Selasa (11/6):
1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk () mengkaji penerbitan obligasi sebagai strategi untuk pendanaan kembali akuisisi PT Pertamina Gas yang telah dirampungkan oleh perseroan. Sebagai catatan, perseroan menuntaskan akuisisi 51% saham Pertamina Gas sejalan dengan pelunasan surat sanggup atau promissory note kepada PT Pertamina (Persero) senilai Rp10,22 triliun. Perseroan juga menggunakan dana internal untuk menyelesaikan aksi korporasi tersebut. Berdasarkan laporan kuartal I/2019, melaporkan laba bersih senilai US$65,09 juta. Jumlah itu turun 28,55% dari US$91,11 juta per akhir Maret 2018. Adapun, menyebut penjualan terbesar diraup dari penjualan gas sebesar US$661,5 juta, serta penjualan minyak dan gas bumi US$92,8 juta.
2. PT Energi Mega Persada Tbk () optimistis membukukan pertumbuhan kinerja 2019 meski terjadi penurunan penjualan dan laba operasional pada 2018. Perseroan melaporkan penjualan US$273,46 juta per akhir Desember 2018. Realisasi itu lebih rendah dari US$316,97 juta pada akhir 2017. Laba operasional yang dibukukan perseroan juga turun secara tahunan pada 2018. Jumlah yang yang dikantongi turun dari US$120,50 juta pada 2017 menjadi US$65,28 juta pada akhir tahun lalu. Manajemen mengatakan bahwa penjualan dan laba operasi yang lebih rendah pada 2018 disebabkan oleh penurunan produksi gas di blok Bentu PSS dan blok Kangean PSC. Kendati demikian, perseroan berharap meningkatkan produksi dari kedua blok itu pada semester I/2019. telah memulai produksi gas dari Sirasun dan Batur bidang dalam Blok Kangean PSC. Setelah beroperasi penuh, ladang-ladang tersebut diperkirakan menyumbang hingga 100 juta kaki kubik gas per hari. Selain itu, juga telah memulai produksi gas dari fasilitas Segat Gas Plant II. Setiap fasilitas Segat Gas Plant I (SGP I) dan fasilitas SGP II memiliki kapasitas produksi 60 kita kaki kubik per hari.
3. PT PP (Persero) Tbk () merancang penerbitan obligasi dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun sebagai sumber alternatif pendanaan perseroan. Manajemen menuturkan akan menerbitkan obligasi Rp1,5 triliun. Strategi itu menjadi salah satu alternatif perseroan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan 2019. Sebagai informasi saja, telah mengantongi dana segar senilai Rp1,5 triliun dari penerbitan obligasi pada Juli 2018. Jumlah tersebut berasal dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Tahap I 2018. Selain melalui penerbitan obligasi, perseroan juga tengah memproses divestasi kepemilikan saham perseroan di sejumlah proyek. Skema itu akan ditempuh untuk kepemilikan di jalan tol Pandaan-Malang, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, serta pelabuhan. Perseroan juga menanggarkan belanja modal Rp8,73 triliun pada 2019. Jumlah tersebut naik dari proyeksi realisasi investasi 2018 yang mencapai Rp6,78 triliun.
4. PT Salim Ivomas Pratama Tbk () kian gencar menggenjot penjualan produk yang memiliki nilai tambah yakni minyak dan lemak nabati. Manajemen mengungkapkan bahwa kapasitas pabrik perseroan yang memiliki produk bernilai tambah terus bertambah setiap tahun. Perseroan juga telah meluncurkan produk minyak goreng dengan merek baru. Pada 2018, sekitar 85% dari produk dijual di domestik sedangkan sisanya diekspor ke 25 negara di Asia, Afrika dan Eropa. Dalam laporan keuangan pada kuartal I/2019, penjualan yang dibukukan mencapai Rp3,35 triliun, naik 12,5% dari posisi Rp3,18 triliun. Penjualan pada kuartal I/2019 terdiri dari perkebunan senilai Rp1,81 triliun, dan minyak & lemak nabati senilai Rp2,71 triliun. mencatatkan laba usaha segmen yang dilaporkan untuk minyak dan lemak nabati senilai Rp245,49 miliar. Sementara itu, perkebunan mencatatkan rugi usaha senilai Rp67,36 miliar.

Sumber : admin