Kilas Emiten: POWR, KMTR, ANDI, dan ADHI
Tuesday, July 30, 2019       08:59 WIB

Ipotnews - Memperkaya referensi perdagangan saham hari ini, Selasa (30/7), ada baiknya memperhatikan deret kilas emiten berikut ini:
1. PT Cikarang Listrindo Tbk () mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 3,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) menjadi US$ 288,02 juta. Kenaikan tersebut didukung oleh pertumbuhan permintaan listrik dari kawasan industri sebesar 4,2% pada semester I-2019. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan permintaan listrik ke pelanggan di kawasan industri naik 5% pada tahun ini. Adapun tercatat memiliki arus kas yang kuat dari aktivitas operasi sebesar US$ 80,1 juta atau meningkat 17,4% yoy. Dari segi operasional berhasil mempertahankan kinerja operasionalnya, terutama karena faktor ketersediaan sebesar 98,2% dan susut daya dalam jaringan distribusi dan transmisi yang rendah yaitu 0,7%. Kondisi keuangan juga diapresiasi Standard & Poors (S&P) dengan dinaikkannya peringkat utang PWOR dari sebelumnya BB menjadi BB+.
2. PT Kirana Megatara Tbk () membukukan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 48,01 miliar, turun 7,26% dibandingkan dengan semester I-2018 yang mencapai Rp 51,77 miliar. Pada semester I-2019, penjualan bersih perseroan turun 3,22% menjadi Rp 5 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,17 triliun. Meski penjualan turun, beban pokok penjualan tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 4,73 triliun. Sehingga, mencatat laba bruto sebesar Rp 270,94 miliar. Angka tersebut turun 44% di periode Juni 2018 yang mencapai Rp 392,56 miliar. Sementara itu, tercatat berhasil menurunkan beban usahanya dimana di semester I/2019, beban penjualan tercatat 61,38 miliar atau turun 15,07% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 70,63 miliar. Adapun aset yang dimiliki saat ini sebesar Rp 4,74 triliun, naik 25,1% bila dibandingkan posisi semester I-2018 sebesar Rp 3,55 triliun.
3. PT Andira Agro Tbk () mengalami penurunan penjualan sepanjang semester I-2019. Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan turun 7,86% di semester I-2019 menjadi Rp 135,99 miliar. Sementara itu pada tahun lalu di periode yang sama, meraup pendapatan sebesar Rp 147,60 miliar. Penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil) masih menjadi kontributor utama pemasukan dengan nilai sebesar Rp 116,40 miliar. Nilai tersebut setara dengan 85,59% dari total pendapatan . Sementara itu penjualan inti sawit menyumbang sekitar 15% dari total pendapatan . Pada segmen tersebut, meraup pendapatan sebesar Rp 19,59 miliar. Meski pendapatan menurun, namun bisa mencatatkan laba pada semester I-2019 dimana laba perseroan pada tahun ini sebesar Rp 10,12 miliar. Dari segi efisiensi, juga bisa mengurangi beberapa pos beban seperti beban pokok penjualan. Tercatat, merogoh kocek sebesar Rp 118,84 miliar untuk beban pokok penjualan. juga bisa mengurangi liabilitasnya sepanjang semester I-2019. Total liabilitas perusahaan agrikultur tersebut sebesar Rp 257,47 miliar di paruh pertama 2019.
4. PT Adhi Karya (Persero) Tbk () membukukan laba bersih Rp215 miliar pada semester I/2019 atau tumbuh 1,08% secara tahunan. Berdasarkan laporan keuangannya, perseroan membukukan pendapatan Rp5,42 triliun pada semester I/2019. Realisasi tersebut lebih rendah 10,79% dari Rp6,08 triliun periode yang sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan perseroan senilai Rp4,57 triliun per akhir Juni 2019. Posisi tersebut turun 11,37% dari Rp5,15 triliun pada semester I/2018. Sementara itu, membukukan laba bruto Rp853,51 miliar pada semester I/2019. Nilai tersebut turun 7,57% dari Rp923,42 miliar akhir Juni 2018. Pada Januari 2019-Juni 2019, perseroan membukukan pendapatan lainnya bersih Rp32,70 miliar. Selain itu, bagian laba ventura bersama tercatat naik dari Rp39,86 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp126,98 miliar per akhir Juni 2019. Dengan demikian, mengantongi laba bersih Rp215 miliar pada semester I/2019. Pencapaian tersebut tumbuh 1,08% dari Rp212,70 miliar periode semester I/2018. Di sisi lain, total liabilitas yang dimiliki perseroan naik 4,95% dari Rp23,83 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp25,01 triliun pada semester I/2019.

Sumber : admin