Kilas Emiten: PSSI, KINO, CASS, dan IKAI
Thursday, October 03, 2019       08:47 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk memperkaya referensi transaksi hari ini, Kamis (3/10):
1. PT Pelita Samudera Shipping Tbk () telah mendapat restu untuk melakukan aksi private placement untuk pembelian armada kapal baru. akan menerbitkan maksimal 402,68 juta saham baru atau 8% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Kesepakatan harga per saham yang akan diterbitkan adalah sebesar Rp 211 dengan menggunakan nilai tukar US$ 1 = Rp 14.141 maka akan diterbitkan 402,68 juta saham baru untuk mengkonversi kewajiban kepada Convivial Navigation. Perseroan memproyeksikan di 2020 pendapatan perusahaan secara keseluruhan mampu tumbuh 20% dari yang ada sekarang mendekati US$ 100 juta. Di sepanjang 2019, telah memproyeksikan mampu meningkatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 25% year on year (yoy) menjadi US% 79,3 juta dari sebelumnya US$ 63,6 juta di 2018. Begitu juga laba di tahun ini ditargetkan bisa tumbuh dua digit yakni sekitar 20%-25% yoy. Di sepanjang 2020, perseroan juga akan menambah satu kapal Mother Vessel dan 7 set kapal tongkang.
2. PT Kino Indonesia Tbk () memproyeksikan sektor makanan dan minuman akan berkontribusi 40% dari total pendapatan tahun ini. Adapun sektor minuman berkontribusi Rp 832,51 miliar atau tumbuh 19,61% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 696,04 miliar. Kemudian, dari sektor makanan tercatat turun 4,35% menjadi Rp 180,31 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 188,52 miliar. Penurunan di sektor makanan akibat masih dalam masa transisi. Adapun perseroan memang sedang rajin ekspansi dalam rangka melebarkan sayap distribusi, pemasaran, dan penjualan. Salah satunya dengan akuisisi perusahaan luar negeri yang dilakukan pada Juli lalu. Dengan demikian, memproyeksikan sektor bisnis tersebut akan berkontribusi 40% dari total pendapatan tahun ini yang proyeksinya tumbuh 30% secara tahunan (yoy). Menilik laporan keuangan , tercatat sepanjang semester I lini bisnis minuman mencatatkan pertumbuhan. Bisnis makanan tahun ini sedang melalui periode transisi karena sebelumnya majority shareholder-nya adalah partner dari Jepang dan sudah buyout di semester I-2019.
3. PT Cardig Aero Services Tbk () melalui anak usahanya yakni PT Jasa Angkasa Semesta Tbk akan membagikan dividen interim tahun buku 2019. Perseroan yang bergerak pada bidang penyediaan jasa ground dan cargo handling tersebut akan membagikan dividen Rp 119 per saham. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen adalah pada 8 Oktober. Jasa Angkasa akan membagikan dividen pada tanggal 15 Oktober 2019. Adapun dana yang disiapkan ini berasal dari dana laba bersih tahun 2019 yang telah disepakati dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Angkasa Semesta. Jasa Angkasa merupakan anak perusahaan yang didirikan sejak tahun 1984. Bisnis perusahaan tersebut menyediakan jasa penunjang kebandarudaraan, pergudangan dan jasa hospitality bagi lebih dari 30 maskapai penerbangan baik domestik maupun internasional. Saat ini perseroan beroperasi di 12 bandara internasioanl di Indonesia dan memiliki lebih dari 150 shipper dan consignee. memiliki 50,10% saham Jasa Angkasa Semesta per Juni 2019.
4. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk () tetap bertahan karena ditopang gencarnya pembangunan infrastruktur. Manajemen menjelaskan adanya kenaikan daya beli masyarakat pekerja kelas menengah membuat pasar keramik juga akan mengalami pertumbuhan. Adapun rata-rata pertumbuhan pasar industri keramik Indonesia sebesar 15% per tahun. Dengan adanya peraturan safeguard yang telah ditandatangani Oktober 2019, keramik impor dari China akan menjadi 23% lebih mahal dari sebelumnya. Tentunya perseroan melihat peluang yang besar untuk produsen keramik untuk merebut pasar keramik ekspor dimana memproduksi granit high end di mana kompetisi harga yang tidak terlalu ketat. Selain itu, inovasi perusahaan akan terus dilakukan karena adanya mesin digital print sehingga desain keramik bisa terus dikembangkan. Kendati demikian baru mulai kembali produksi pasca-peremajaan mesin pada kuartal II 2019 sehingga pendapatan perusahaan baru berpengaruh di kuartal IV 2019.

Sumber : admin