Kilas Emiten: PTBA, WIKA, ASRI, dan SMGR
Monday, August 20, 2018       08:41 WIB

Ipotnews - Kilas berita berikut menarik diperhatikan menjelang transaksi pagi ini, Senin (20/8):
1. PT Bukit Asam Tbk () akan mengerek pertumbuhan konsumsi batubara, meningkatkan kapasitas angkutan kereta api dan mengembangkan bisnis pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ). Pertumbuhan konsumsi batubara ditargetkan mencapai 15% per tahun. Perseroan mengungkapkan, juga merambah bisnis di bidang energi baru terbarukan, salah satunya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ). Ekspansi lain adalah penambahan kapasitas proyek jalur kereta api. Anak usaha Inalum ini akan menambah kapasitas 30 juta ton per tahun. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2020. Kapasitas ini terbagi menjadi 5 ton ke Kertapati dan 25 juta ton ke Tarahan. Penambahan kapasitas kereta api ini dilakukan melalui dua cara, yaitu penambahan gerbong dan penyelesaian jalur track.
2. PT Wijaya Karya Tbk () terus memburu kontrak proyek. Bukan cuma proyek domestik yang diincar, tapi juga ke luar negeri. Perseroan menerima kontrak proyek renovasi Istana Presiden Republik Nigeria senilai 23,66 juta euro, atau setara dengan Rp 370 miliar. Sehingga, sejak awal tahun, telah mengakumulasi kontrak luar negeri Rp 1,4 triliun. Angka itu setara 35% dari target kontrak luar negeri tahun ini, sekitar Rp 4 triliun. Realisasi tersebut tentu masih berpotensi bertambah. Manajemen mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengincar kontrak proyek airport di Filipina. Kontraknya ada dua, renovasi dan pembangunan bangunan anyar. Jika tak ada aral melintang, bakal mengantongi proyek tersebut dalam dua atau tiga bulan lagi. Moncernya potensi perolehan kontrak, baik domestik maupun luar negeri, di semester dua ini, membuat manajemen mengerek target kinerja hingga akhir tahun. Target kontrak baru dinaikkan menjadi sekitar Rp 52 triliun dari Rp 49 triliun.
3. PT Alam Sutera Realty Tbk () secara perlahan mampu keluar dari tekanan di sektor properti. Tinggal selangkah lagi merealisasikan target pra penjualan atau marketing sales Rp 4 triliun tahun ini. Sepanjang semester I-2018, telah mengumpulkan marketing sales Rp 2,99 triliun. Itu setara dengan 75% dari target tahun ini. Marketing sales dari segmen komersial masih mendominasi. Porsinya mencapai 61% dari total marketing sales. Sedang segmen apartemen berkontribusi 24% dari marketing sales. Sementara, segmen residensial hanya berkontribusi 15% terhadap marketing sales. Untuk mengejar marketing sales, tidak hanya akan mengandalkan proyek-proyek eksisting tahun ini. Perusahaan juga akan meluncurkan dua proyek baru di Alam Sutera dan beberapa kluster baru di Suvarna Sutera.
4. PT Semen Indonesia Tbk () mencatatkan volume penjualan semen tumbuh 11,4% secara tahunan pada Juli 2018 sejalan dengan proyeksi kinerja yang lebih baik pada semester II/2018. Pertumbuhan untuk total volume penjualan domestik Januari 2018-Juli 2018 secara tahunan naik tipis 0,8%. Dari sisi ekspor, perseroan membukukan volume penjualan 186.860 ton. Akan tetapi, total volume ekspor untuk periode berjalan Januari 2018--Juli 2018 naik signifikan secara tahunan. Manajemen menjelaskan bahwa penjualan semen sak menjadi penopang kinerja Juli 2018. Pihaknya optimistis kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Kendati demikian, rerata harga jual atau average selling price (ASP) di dalam negeri masih tertekan. Perseroan menambahkan, masih sulit terjadi kenaikan harga selama masih terjadi kelebihan pasokan semen.

Sumber : admin