Kilas Emiten: PTPP, KLBF, ADRO, SIMP, dan ANTM
Thursday, August 30, 2018       08:45 WIB

Ipotnews - Berikut adalah kilas berita emiten yang layak diperhatikan sebelum memulai transaksi pagi ini, Kamis (30/8):
1. PT Pembangunan Perumahan () mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 27,2 triliun secara year to date yang merefleksikan kenaikan 24% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini mencerminkan 55% dari target sepanjang tahun ini yakni Rp 49 triliun. Proyek yang berasal dari BUMN mendominasi perolehan konmtrak baru yakni sebesar Rp 13,01 triliun atau 48% dari keseluruhan kontrak. Sementara kontrak yang berasal dari sektor swasta mencapai Rp 10,1 triliun atau sebesar 37%. Sisanya, kontrak baru berasal dari APBN . Meski demikian, optimistis hingga akhir tahun 2018 bisa mencapai target tersebut. Hal ini karena masih mengikuti beberapa tender yang kini tinggal menunggu pengumuman. Perseroan menambahkan Beberapa proyek berasal dari proyek gedung sebesar Rp 10 triliun, proyek infrastruktur sebesar Rp 9,8 triliun dan sisanya sebanyak Rp 12 triliun berasal dari proyek-proyek EPC.
2. PT Kalbe Farma Tbk () merevisi target pertumbuhan penjualan bersih di tahun 2018 menjadi 5%-7%. Sebelumnya target pertumbuhan penjualan sebesar 9%. Perseroan fokus mempertahankan pangsa pasar dan menjaga efisiensi biaya, di tengah kondisi daya beli masyarakat yang masih melemah. Emiten ini tetap berupaya mempertahankan penjualan positif dan margin yang stabill. Kalbe Farma juga mengambil kebijakan untuk menaikkan harga produk kesehatan yang meliputi obat bebas dan minuman nutrisi sekitar 3%-5%. Kebijakan ini dilakukan atas dasar pertimbangan situasi makro ekonomi serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar sejak awal Juli 2018. Pelemahan kurs rupiah sangat berdampak ke Kalbe Farma. Sebab, 10% bahan baku diimpor dari negara lain. Setiap rupiah melemah sebesar 1% membuat biaya produksi naik 0,35%.
3. PT Adaro Energy Tbk () akan melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas kinerja keuangan perusahaan tahun ini. Termasuk melakukan efisiensi biaya operasional. Langkah lain, perseroan mengatakan baru baru ini pihaknya telah mengakuisisi galangan kapal di Kalimantan Selatan. optimistis bahwa langkah tersebut mampu menekan biaya operasional perusahaan tersebut. masih memperhitungkan berapa besar biaya yang bisa ditekan dari berbagai upaya efisiensi tersebut. Yang terang di semester I 2018 lalu, laba turun 10% menjadi US$ 269 juta, akibat kenaikan beban pokok pendapatan dan biaya keuangan. Namun, perusahaan mampu mencatat penurunan beban operasional sebanyak 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 90 juta.
4. PT Salin Invomas Pratama Tbk () di kuartal II-2018 mencatatkan pertumbuhan produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti dan Crude Palm Oil (CPO) sebesar 8% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kinerja perseroan di semester I-2018 terutama dipengaruhi oleh realisasi persediaan CPO serta harga-harga komoditas yang lebih rendah. Untuk mengantisipasi kenaikan lahan tanaman menghasilkan kelapa sawit, akan terus melakukan beberapa ekspansi hingga tahun depan. Untuk capex, perseroan memperkirakan hingga akhir tahun nanti akan mencapai Rp 2 trilliun untuk ekspansi. Saat ini sudah merealisasikan membangun pabrik di Kalimantan Tengah yang berkasipitas 45 ton TBS per jam. Disamping itu, pada tahun 2018, telah menyelesaikan ekspansi di divisi minyak dan lemak nabati atau pabrik penyulingan (refinery) sekitar 1.000 ton CPO per hari atau 300.000 ton per tahunnya, yang sudah mulai produksi di bulan April lalu.
5. PT Aneka Tambang Tbk () berencana memacu penjualan pada semester II/2018 seiring dengan penambahan kuota ekspor dan masih positifnya harga komoditas logam. Manajemen menyampaikan, pada semester I/2018 perusahaan membukukan pendapatan anudited sebesar Rp11,85 triliun. Nilai itu melonjak 293% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp3,1 triliun. Perseroan memiliki kuota ekspor bijih nikel sejumlah 3,9 juta wmt, dan akan mengajukan tambahan kuota 600.000 wmt. Dengan demikian, volume penjualan bijih nikel pada paruh kedua 2018 dapat mencapai 2,6 juta ton. Adapun, kuota ekspor bauksit pada tahun ini sebesar 1,2 juta wmt. Pada semester II/2018, potensi pengapalan keluar negeri mencapai 944.000 wmt. Sementara itu, penjualan emas dan feronikel pada semester II/2018 diperkirakan cenderung flat atau sama seperti 6 bulan sebelumnya.

Sumber : admin