Kilas Emiten: PTPP, LMPI, WIKA, dan AUTO
Monday, April 22, 2019       08:42 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut menarik diperhatikan untuk menambah referensi perdagangan hari ini, Senin (22/4):
1. PT PP (Persero) Tbk () mengantongi kontrak baru Rp9,80 triliun atau tumbuh 3,15% secara tahunan pada kuartal I/2019. Perolehan kontrak baru didominasi oleh proyek engineering, procurement, and construction (EPC) dengan kontribusi Rp5,5 triliun.
Sementara itu jika dibandingkan dengan realisasi kuartal I/2018, pencapaian nilai kontrak baru perseroan tumbuh 3,15% secara tahunan. Tercatat, perseroan membukukan kontrak baru sebesar Rp9,5 triliun pada Januari 2018-Maret 2018. Selain itu, pekerjaan EPC diproyeksikan mampu berkontribusi sekitar 12%. Adapun, total nilai kontrak baru yang diincar pada 2019 yaitu sebesar Rp50,3 triliun. Jumlah tersebut naik 16,97% dari proyeksi realisasi 2018 senilai Rp43 triliun.
2. PT Langgeng Makmur Industri Tbk () optimistis dapat merealisasikan target pertumbuhan penjualan sekitar 10%-15% pada 2019, di tengah tantangan tahun politik. Perseroan mengincar penjualan mencapai Rp501,12 miliar-Rp523,89 miliar atau dapat tumbuh sekitar 10%-15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan 2018 audited, mencetak penjualan sebesar Rp455,56 miliar atau tumbuh 10,80% dibandingkan dengan penjualan pada 2017 sebesar Rp411,14 miliar. Manajemen menjelaskan bahwa kenaikan penjualan pada tahun lalu terutama ditopang oleh peningkatan penjualan segman pipa PVC, fitting, dan talang air sebesar 18% secara tahunan. Meski demikian, masih mencetak rugi tahun berjalan sebesar Rp46,39 miliar pada 2018, membengkak dari rugi pada 2017 sebesar Rp31,14 miliar.
3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk () mendapatkan pekerjaan stasiun mass rapid transit di Taiwan dengan nilai Rp200 miliar pada April 2019. Manajemen mengatakan bahwa kontrak luar negeri yang didapatkan perseroan senilai Rp560 miliar per Februari 2019. Selain di Taiwan, perseroan juga tengah mengincar proyek jembatan di Serawak, Malaysia. Nilai kontrak dari pekerjaan itu ditaksir mencapai Rp1,7 triliun dengan porsi sebesar 40%. Manajemen memproyeksikan perseroan dapat mengantongi nilai kontrak baru dari luar negeri senilai Rp1,5 triliun-Rp2 triliun pada semester I/2019. Target yang dibidik dari luar negeri senilai Rp4,5 triliun pada tahun ini. Sampai dengan pertengahan tahun 2019, sejumlah kontrak baru yang akan didapatkan perseroan yakni dari Aljazair, Malaysia, serta Dubai.
4. PT Astra Otoparts Tbk () membukukan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih pada kuartal I-2019. Peningkatan pendapatan tersebut disumbang dari dua lini usaha yaitu trading dan manufacturing. Pendapatan dari segmen manufaktur komponen otomotif meningkat 3% menjadi Rp 2,11 triliun dari Rp 2,05 triliun. Sementara dari segmen perdagangan (trading) juga naik 3% dari Rp 1,78 triliun menuju Rp 1,83 triliun. Lebih lanjut, perseroan juga telah menyiapkan dana untuk belanja modal tahun ini yaitu sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Sumber pendanaan akan berasal dari internal cash perseroan. Rencananya alokasi belanja modal senilai Rp 800 miliar akan digunakan untuk membiayai peningkatan kapasitas pabrik yang telah beroperasi dan memprioritaskan untuk penambahan produk-produk baru. Selain itu, perseroan juga siap untuk memperdalam pasar ekspor yang sudah dirambah di kawasan Asia Tenggara. Perseroan memperkirakan kontribusi penjualan ekspor 2019 sekitar 7% terhadap total pendapatan.

Sumber : admin