Kilas Emiten: ROTI, TOTL, PTBA, IPCM
Tuesday, October 23, 2018       08:50 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini perlu menjadi perhatian sebelum memulai transaksi hari ini, Selasa (23/10):
1. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk () membukukan penjualan senilai Rp1,98 triliun hingga September 2018, tumbuh 8,79% dari posisi Rp1,82 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan pun mencatatkan beban pokok penjualan senilai Rp933,77 miliar, naik 5,95% dari posisi Rp881,32 miliar. Penaikan beban pokok penjualan yang terbatas pun berhasil membuat laba perseroan bertumbuh. Hingga September 2018, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp102,86 miliar, naik 5,65% dari posisi Rp97,35 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Saat ini, juga memiliki 10 pabrik yang berada di Pasuruan, Cikarang Blok U, Medan, Purwakarta, Semaran, Cikande, Cikarang Blok W, Cibitung MM2100, Makassar dan Palembang. Kesepuluh pabrik ini kapasitas 4,08 juta potong roti per hari.
2. PT Total Bangun Persada Tbk () melepas kepemilikan 60% di PT Total Pola Persada untuk fokus sebagai pelaksana utama di jasa konstruksi. Perseroan mengatakan telah melakukan penjualan dan pengalihan seluruh saham milik perseroan dalam Total Pola Persada. Jumlah saham yang dilepas yakni 21.000 atau setara 60% dari modal ditempatkan dan modal disetor kepada para pembeli. Secara detail, transaksi penjualan dilakukan kepada PT Pola Intiperkasa sebanyak 6.000 saham atau senilai Rp857,10 juta. Kemudian, PT Pola Intimas sebanyak 9.000 saham atau senilai Rp1.285,80 miliar. Selanjutnya, menjual kepada Tuan Ir. Zainir Umar sebanyak 4.950 saham senilai Rp707,10 juta. Terakhir, perseroan menjual kepada Tuan Sueb sebanyak 1.050 saham senilai Rp150 juta. Manajemen memaparkan bahwa tujuan pengalihan saham tersebut yakni agar perseroan lebih fokus sebagai pelaksana utama jasa konstruksi.
3. PT Bukit Asam Tbk () melakukan revisi kinerja keuangannya untuk periode semester I-2018 yang berakhir 30 Juni. Ini merupakan perbaikan dari laporan sebelumnya yang dirilis Juli lalu. Perseroan mengatakan, kenaikan pendapatan pada semester I 2018 dipicu oleh naiknya porsi penjualan ekspor perusahaan. Sementara untuk laba bersih yang juga ikut naik signifikan, selain dipengaruhi oleh naiknya harga batubata, juga ditopang oleh efisiensi biaya yang terus dilakukan oleh . Selanjutnya soal total aset, liabilitas dan ekuitas yang mengalami penurunan pada paruh pertama 2018, manajemen menerangkan bahwa penyebabnya karena adanya pelunasan kewajiban atau pinjaman bank. Maka, strategi yang akan kami lakukan di sisa tahun 2018 ini untuk mendongkrak aset adalah dengan meningkatkan penjualan batubara, khususnya penjualan ekspor.
4. PT Jasa Armada Indonesia Tbk () terus berupaya untuk memperkuat lini bisnisnya di bagian layanan kapal inti untuk melayani pasar non-captive, khususnya terminal pribadi ( TUKS ) dan ship-to-ship (STS). Selain itu, perusahaan juga terus berupaya untuk meningkatkan layanan pengiriman barang terutama distribusi pupuk milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), salah satu anak usaha PT Pupuk Indonesia. Perseroan mengatakan, saat ini kontribusi terbesar dari usaha yang diperoleh dari induk perusahaan yaitu Pelindo II terutama soal jasa pandu tunda kapal yang mengimpor barang dari luar negeri dan yang akan mengekspor barang ke luar negeri. Soal ekspansi tahun ini, perusahaan tak akan menginvestasikan semuanya. Saat ini hanya membantu mengirimkan sisa dari muatan yang berlebih dari tujuh unit kapal Pusri yang juga ikut beroperasi dari Palembang ke Semarang.

Sumber : admin