Kilas Emiten: SMBR, BWPT, SGRO, dan HITS
Monday, October 08, 2018       08:37 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut menarik untuk memperkaya referensi sebelum memulai transaksi di awal pekan ini, Senin (8/10):
1. PT Semen Baturaja Tbk () menggenjot volume ekspor klinker atau semen setengah jadi. menargetkan volume ekspor klinker 80.000 metrik ton (mt) di sisa semester II ini. Angka itu naik 167% dibanding ekpsor klinker periode Januari-Agustus, sekitar 30.000 mt. Jika dirupiahkan, nilainya sekitar US$ 1 juta. Klinker memang belum berkontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasi emiten ini. Terlebih, ini merupakan ekspor perdana bagi perusahaan ini. Manajemen memberikan gambaran, ekspor klinker berkontribusi 5% terhadap volume penjualan akhir tahun. Sedang untuk nilai penjualan, kontribusinya diharapkan sekitar 3,5%. Meski kecil, tapi pemasukannya dalam bentuk dollar Amerika Serikat (AS).
2. PT Eagle High Plantations Tbk () melaporkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) pada kuartal III/2018 tumbuh 26,33% year on year (yoy). Kinerja produksi CPO juga kian meningkat. Per Agustus 2018, perseroan menghasilkan CPO sejumlah 237.148 ton, naik 24,92% yoy dari sebelumnya 189.843 ton. Kenaikan produksi TBS dan CPO didukung oleh berkurangnya curah hujan. Di sisi lain, usia rata-rata pohon sawit mencapai kondisi prima hingga 60%, yakni 9,4 tahun. Perinciannya tanaman dewasa mencakup 121.412 hektare (ha), dan muda 6.874 ha. Pada 2017, rata-rata usia pohon sawit perseroan ialah 8,4 tahun dengan komposisi tanaman prima 51%. Tingkat kematangan tanaman mengalami tren menanjak sejak 2014 yang hanya mencapai 25%.
3. PT Sampoerna Agro Tbk () melaporkan kinerja produksi pada kuartal III/2018 mengalami peningkatan. Oleh karena itu, perseroan optimistis menghasilkan CPO sejumlah 390.000 ton pada 2018. Perseroan menyampaikan puncak produksi CPO perseroan diperkirakan terjadi pada kuartal III/2018, dan kemudian kembali stabil pada kuartal IV/2018. Namun demikian, peningkatan produksi yang terjadi di hampir seluruh perusahaan sawit di Indonesia turut menambah tekanan terhadap harga CPO global. Perseroan berharap, penurunan harga jual dapat tereduksi dengan kenaikan volume penjualan. Manajemen menambahkan, Ada dua hal yang mendorong kenaikan produksi CPO , yakni 2018 menjadi tahun pemulihan dengan usia rerata tanaman 12 tahun, dan kondisi cuaca yang mendukung. Sampai akhir tahun ini, perseroan membidik volume produksi CPO hingga 390.000 ton.
4. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk () baru saja menyelesaikan rencana penambahan tiga unit kapal tanker di tahun ini. Secara total ada empat kapal yang direncanakan akan hadir. Satu kapal terakhir akan datang pada kuartal IV tahun 2018. sendiri mengganggarkan dana sekitar US$ 64 juta untuk penambahan kapal. Total kapal yang dimiliki sekitar 55 unit kapal. Pendanaan dari aksi ini 70% dilakukan melalui pinjaman bank dan sisanya dari dana kas perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan semester I 2018, pendapatan tercatat meningkat 3,8% menjadi US$ 36,16 juta, dari US$ 34,91 juta di semester I-2017. Disisi lain, beban usaha turun 19% menjadi US$ 5,05 juta di semester I-2018 ini dibandingkan dengan beban perusahaan di sepanjang semester I-2017 sebesar US$ 6,27 juta. Dus, laba bersih naik signifikan sebesar 151% menjadi US$ 7,5 juta. Di periode sama tahun lalu, mencatatkan laba sebesar US$ 2,99 juta.

Sumber : admin