Kilas Emiten: SSIA, SCMA, PTPP, BIPI
Monday, May 20, 2019       09:14 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi transaksi hari ini, Senin (20/5):
1. PT Surya Semesta Internusa Tbk () melakukan pelepasan aset real estat di Suryacipta Karawang fase ke-4 dengan potensi pendapatan sebesar Rp325 miliar. Perseroan juga optimis pelepasan aset tersebut dapat memperkuat posisi perseroan dan perseroan akan fokus di Subang Industrial Township. Pada kuartal I/2019, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp823,7 miliar. Pendapatan tersebut turun 9,4% dari posisi Rp909,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun, komposisi pendapatan pada kuartal I/2019 berasal dari empat segmen yakni konstruksi, perhotelan, properti dan lain-lain masing-masing senilai Rp583,4 miliar, Rp168,2 miliar, Rp71,9 miliar dan Rp200 juta.
2. PT Surya Citra Media Tbk () menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini sebesar Rp 580 miliar. Manajemen mengatakan bahwa sebanyak Rp 200 miliar akan digunakan untuk pemeliharaan dan sisanya untuk proyek baru, yakni pembangunan infrastruktur di Jawa Timur dan renovasi fasilitas yang ada di Jakarta. Adapun seluruh capex tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan. Tahun ini, perseroan juga akan mengakuisisi dua perusahaan digital dan satu modal ventura dengan total nilai Rp 360 miliar. Mereka adalah PT Vidio Dot Com, PT Kapanlagi Dot Com Networks, dan PT Binary Ventura Indonesia. Tiga perusahaan tersebut juga berada di bawah naungan induk perusahaan , yakni . Dana akusisi tersebut akan bersumber dari Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
3. PT PP Tbk () berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 10,75 triliun hingga April 2019. Angka tersebut setara dengan 21% dari total target yang ditetapkan tahun 2019 sebesar Rp 50,30 triliun. Manajemen mengatakan, pencapaian tersebut sudah sejalan dengan target . Pencapaian kontrak baru ini terdiri dari kontrak baru induk sebesar Rp 9,41 triliun dan kontribusi anak usaha sebesar Rp 1,34 triliun. Adapun proyek yang berhasil diraih hingga April antara lain RDMP RU V Balikpapan tahap II Rp 3,38 triliun, jalan tol Indrapura Kisaran Rp 3 triliun, Pesantren Mualim Yogyakarta Rp 470 miliar, Bandara Soekarno Hatta Seksi I dan II Rp 455 miliar, Kereta Api Makassar Pare-Pare Rp 450 miliar, Sapras SPBU Rest Area Rp 334 miliar, SPAM Gresik Rp 300 miliar dan RSUD Soreang Rp 269 miliar. Hingga April 2019, perolehan kontrak baru dari proyek pemerintah memberikan kontribusi sebesar 8,93%, disusul oleh BUMN sebesar 67,59% dan swasta sebesar 23,46%.
4. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk () menargetkan pendapatan pada tahun ini dapat mencapai US$ 212 juta. Angka ini naik tipis 1,43% dari capaian 2018 yang sebesar US$ 209 juta. Per kuartal I-2019, perseroan juga mencatatkan pendapatan US$ 16,04 juta atau naik 4.235% dari pendapatan kuartal I-2018 yang sebesar US$ 0,37 juta. Pendapatan ini berasal dari sewa pelabuhan sebanyak 71,4% dan sewa crusher 28,6%. Pada tahun 2019 ini, perseroan akan memfokuskan bisnisnya pada penyediaan infrastruktur tambang batubara. Mulai dari dari pelabuhan, penghancur batubara, coal preparation plant (CPP) hingga overland conveyor (OC), yang sebelumnya hanya fokus pada pertambangan batubara. Untuk mencapai target pendapatan tersebut, perseroan akan melakukan usaha percepatan dalam mengembangkan proyek-proyek baru. Saat ini perseroan juga sedang melakukan studi kelayakan atas sembilan proyek yang diharapkan studi pertamanya selesai pada kuartal III-2019. Potensi pendapatan tahunan dari berjalannya proyek-proyek tersebut sebesar lebih dari US$ 1 miliar dengan EBITDA US$ 400 juta.

Sumber : admin