Kilas Emiten: TLKM, TOTL, BWPT, ACES, dan KRAS
Tuesday, July 31, 2018       08:50 WIB

Ipotnews - Kilas berita sejumlah emiten berikut menarik diperhatikan sebelum memulai transaksi pagi ini, Selasa (31/7):
1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk () terus memaksimalkan seluruh potensi pemasukan. Salah satunya, segmen bisnis satelit. Hal itu menyusul bakal diluncurkannya Satelit Merah Putih yang dijadwalkan pada 4 Agustus. Merah Putih membawa 60 transponder. Sehingga, transponder yang ada di seluruh satelit nantinya bakal bertambah menjadi 133 transponder. Banyaknya transponder akan menentukan luasnya jangkauan pelayanan data . Namun, manajemen belum bisa mengungkapkan berapa target pendapatan dari bisnis satelit setelah Merah Putih Mengorbit. Namun, manajemen belum bisa mengungkapkan berapa target pendapatan dari bisnis satelit setelah Merah Putih Mengorbit. Sedikit gambaran, bisnis satelit masuk dalam segmen pendapatan jaringan.
2. PT Total Bangun Persada Tbk () Pendapatan perusahaan turun 2,33% di semester satu 2018. membukukan pendapatan Rp 1,37 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Walaupun berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 3,23% menjadi Rp 1,13 triliun, belum berhasil mengerek pendapatan laba bersihnya. Untungnya, berhasil mengurangi utang jangka pendeknya sebesar 11,18% menjadi Rp 1,77 triliun dari periode tahun sebelumnya Rp 1,99 triliun. Begitu juga dengan utang jangka panjang yang berkurang 10,48% menjadi Rp 1,99 triliun dari Rp 2,23 triliun. Di sisi lain, arus kas dari aktivitas operasi tercatat masih defisit sebesar Rp 51,13 miliar. Namun, angka tersebut turun 34,57% dari posisi Rp 78,15 miliar pada periode sama tahun lalu.
3. PT Eagle High Plantations Tbk () mencatatkan laba bersih Rp 2 miliar. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya, masih merugi Rp 128 miliar. Perolehan laba ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2015. Perolehan laba bersih seiring dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) pada semester satu 2018 sebesar 718.100 ton, naik 15% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, pencapaian laba bersih itu tidak sejalan dengan pendapatan. Pendapatan justru turun 6% menjadi Rp 1,4 triliun. Penurunan terjadi karena tertundanya pengiriman atau pengambilan CPO sehubungan libur panjang di bulan Juni. memiliki stok CPO sebesar 42.342 MT, hampir tiga kali lipat stok pada semester satu tahun lalu. Adapun stok PK mencapai 10.073 MT.
4. PT Ace Hardware Indonesia Tbk () membukukan laba periode berjalan semester I/2018 senilai Rp422,41 miliar, tumbuh 27,27% dari posisi Rp331,88 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan mengatakan, peningkatan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan, karena kenaikan beban usaha masih lebih kecil. Kondisi tersebut membawa dampak positif bagi perseroan. Pada paruh pertama tahun ini, telah membangun 10 gerai baru, dengan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp60 miliar. Manajemen mengatakan, pada sisa tahun ini, perseroan akan membuka 5 gerai baru. pembukaan gerai pada tahun ini, bisa sejalan dengan peningkatan penjualan perseroan. Perseroan mengharapkan, pembukaan gerai pada 2018 bisa menjadi pendongkrak kinerja.
5. PT Krakatau Steel Tbk () mampu mendongkrak pendapatan pada semester I/2018 hingga 35%. Akan tetapi, perusahaan baja pelat merah ini masih menderita kerugian usaha akibat beban pokok yang melonjak hampir 40%. Alhasil, perusahaan hanya mampu menekan kerugian yang dialami lebih dari 70% secara tahunan pada semester I/2018 seiring dengan peningkatan volume penjualan dan kenaikan harga jual produk baja tersebut. Manajemen menjelaskan volume penjualan perseroan naik 24,44% menjadi 1,04 juta ton pada semester I/2018. Faktor tersebut menjadi salah satu penopang kinerja pendapatan perseroan pada periode tersebut. harga jual hot rolled coil (HRC) meningkat dari US$640 hingga US$680 per ton pada kuartal I/2018 menjadi US$740 per ton pada awal Juni 2018. Harga jual rata-rata HRC meningkat 12,52% secara tahunan menjadi US$660 per ton dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar US$587 per ton.

Sumber : admin