Kilas Emiten: TOWR, RUIS, ITMG, dan PNSE
Monday, August 13, 2018       09:01 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak masuk perhatian sebelum memulai transaksi hari ini, Senin (13/8):
1. PT Sarana Menara Nusantara Tbk () sejak awal tahun ini telah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk belanja modal. Pada rencana awal, 30% dana belanja modal mereka pergunakan untuk pembangunan menara. Hingga Juni 2018, telah menyelesaikan 1.300 pesanan sewa menara. Selanjutnya, memasuki paruh kedua tahun 2018, telah menerima permintaan sebanyak 1.150 menara, yang akan mereka kerjakan. Menurut perseroan, pencairan belanja modal seiring dengan permintaan operator telekomunikasi yang juga meningkat. Sebab, adanya regulasi yang mewajibkan pengguna nomor prabayar untuk registrasi, membuat operator telekomunikasi semakin berfokus meningkatkan layanannya agar pelanggan tidak kabur. Kondisi tersebut berdampak positif bagi industri menara telekomunikasi.
2. PT Radiant Utama Interinsco Tbk () sepanjang semester I-2018, penjualan maupun laba bersih perusahaan ini naik. Pendapatan perusahaan naik 8,45% dari Rp 543,73 miliar menjadi Rp 589,66 miliar. Pendapatan paling besar berasal dari bisnis jasa pendukung operasi senilai Rp 351,67 miliar. Sementara, laba tahun berjalan perusahaan ini naik 42,94% dari Rp 7,11 miliar semester I-2017 jadi Rp 10,17 miliar di periode sama 2018.
Radiant sampai dengan semester I-2018 sudah mencatatkan kontrak baru. Apalagi perusahaan ini juga masih memburu kontrak-kontrak baru untuk migas dan energi baru dan terbarukan sampai akhir tahun. Saat ini manajemen Radiant juga tengah mengembangkan proyek geotermal melalui anak usahanya PT Supraco Indonesia.
3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk () menggelontorkan dana US$30 juta dari kas internal untuk mengakuisisi 1 konsesi tambang di Kalimantan Tengah. melakukan perjanjian jual beli saham (Share Purchase Agreement/ SPA). SPA itu untuk mengambil alih 100% Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Nusa Perdana Resources (NPR). Adapun, Banpu memegang 65,14% saham . Tambang NPR yang terletak di Kalimantan Tengah ini memiliki cadangan batu bara sebesar 77,4 juta ton dengan kalori 5.500 Kcal/kg. Konsesi IUP mencapai 4.291 hektare dan ditargetkan dapat memulai produksinya pada 2022. Aksi akuisisi ini bertujuan memacu penjualan batu bara sekaligus memaksimalkan utilisasi infrastruktur di Kalteng. Pasalnya, perusahaan memiliki sejumlah konsesi tambang yang berdekatan seperti Trubaindo, Bharinto, dan Tepian Indah Sukses (TIS).
4. PT Pudjiadi and Sons Estate Tbk () Gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat turut berpengaruh langsung kepada perusahaan yang memiliki hotel di kawasan Lombok tersebut. Gempa tersebut turut merusak beberapa bagian gedung dan aset lainnya di Hotel Jayakarta Lombok. Perseroan mengatakan, hotel The Jayakarta Lombok sendiri sudah resmi ditutup saat terjadinya gempa. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil tinjauan dari pihak asuransi terkait kerusakan aset hotel. Per Juli 2018, hotel ini menyumbang 14,57% terhadap pendapatan perusahaan. Pendapatan sendiri per Juli sebesar Rp 97,18 miliar yang terdiri dari pendapatan sewa kamar sebesar Rp 59,47 miliar plus pendapatan dari makanan dan minuman Rp 34,31 miliar. Sisanya pendapatan departemen lain sebesar Rp 3,40 miliar. Total pendapatan tersebut naik 3,95% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 93,48 miliar.

Sumber : admin